Jogja
Sabtu, 11 Januari 2014 - 09:35 WIB

Banjir Kulonprogo Telan Korban, Jasad Mbah Dirjo Mengapung di Sawah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Banjir yang melanda wilayah Desa Cerme, Kecamatan Panjatan Kulonprogo, Kamis (9/1/2014) lalu memakan korban jiwa.

Dirjo Utomo, 76, warga Pedukuhan X desa setempat ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengapung di sebuah sawah yang terendam banjir, Jumat (10/1/2014) pukul 11.30 WIB.

Advertisement

Lokasi penemuan jasad kakek itu berada sekitar 25 meter dari rumahnya. Tidak ada yang mengetahui persis awal mula kejadian yang menyebabkan terceburnya si kakek ke sawah hingga akhirnya meninggal.

Kepala Desa Cerme, Suroto mengungkapkan, saat ini Dirjo tinggal seorang diri di rumah karena ada keluarganya yang tengah di rawat di rumah sakit.

Dia menduga, kakek tersebut tercebur ke sawah ketika penyakit epilepsinya kambuh. Kebetulan pula genangan air di sawah akibat banjir masih cukup tinggi.

Advertisement

“Dia (korban) memang sudah lama mengidap epilepsi dan sering kambuh. Kebetulan rumahnya dekat dengan sawah. Sementara kondisi sawah tergenang air cukup tinggi pada Kamis [9/1/2014] malam,” paparnya kepada Harianjogja.com, Jumat (10/1/2014).

Lebih lanjut, Suroto mengungkapkan, jasad kakek tersebut baru terlihat ketika genangan di persawahan itu sudah surut.

Dia mengatakan, genangan air berangsur surut setelah hujan yang kembali mengguyur sejak Kamis (9/1/2014) malam akhirnya mereda esok paginya.

Advertisement

Banjir yang terjadi di wilayah Cerme ternyata juga menyebabkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Kembali Suroto menjelaskan, ada sekitar 30 hektar lahan pertanian terendam banjir. Sementara petani setempat baru saja melakukan penanaman bibit padi.

Kapolsek Panjatan, Ajun Komisaris Polisi Slamet mengungkapkan, korban meninggal murni kecelakaan. Pihaknya tidak menemukan indikasi adanya bekas penganiayaan di tubuh si kakek.

“Dari keterangan warga katanya korban juga menderita epilepsi. Jadi kemungkinan besar korban kecebur ke sawah saat penyakitnya kambuh,” papar Slamet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif