Jogja
Kamis, 21 Oktober 2021 - 21:50 WIB

Banjir Lahar Merapi Mengintai, BPBD Sleman Tambah Sensor EWS

Abdul Hamid Razak  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Gunung Merapi JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Solopos.com, SLEMAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Yogyakarta, akan menambah sensor sistem peringatan dini (EWS) di lereng Merapi untuk mengantisipasi potensi bencana banjir lahar hujan Merapi.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono, mengatakan selain menyiagakan tim reaksi cepat, BPBD juga menambah sensor sistem peringatan dini (EWS) di lereng Merapi. Sensor tersebut berfungsi untuk memantau lahar hujan Merapi jika intensitas hujan yang turun di puncak Merapi tinggi. Total terdapat 21 sensor EWS di lereng Merapi.

Advertisement

Terlebih lagi, pada Selasa (19/10/2021) terjadi banjir lahar hujan di Kali Boyong akibat tingginya intensitas hujan saat itu. Meskipun material Merapi yang dibawa hanya sampai di Timur Bukit Turgo.

Baca juga: Seusai Banjir Lahar Hujan, Pejuang Sekop Berbondong-Bondong Ke Kali Woro Klaten

“Kami terus memantau perkembangan dengan menyiapkan relawan TRC BPBD Sleman serta relawan pemantau dari Turgo Asri,” kata Joko, Kamis (21/10).

Advertisement

Terkait potensi bencana ekstrem tahun ini, kata Joko, BPBD Sleman selalu memantau perkembangan cuaca yang disampaikan BMKG. Berdasarkan laporan BMKG, katanya potensi cuaca ekstrem diperkirakan muncul pada awal November. BPBD akan membuat surat ke kapanewon untuk menyiapkan kegiatan mitigasi.

“Kami juga sudah mengirimkan surat edaran kepada masing-masing kapanewon untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Masing-masing kapanewon sudah menggerakkan unit operasional di tingkat kalurahan,” katanya.

Baca juga: Pertama Sejak Merapi Siaga, Banjir Lahar Hujan Terjang Alur Kali Woro Klaten

Advertisement

BPBD sudah memasang tiga EWS di wilayah Prambanan untuk mengantisipasi potensi bencana longsor. Ketiga EWS ini juga didukung dengan 11 EWS lainnya yang tertanam di tiga kalurahan, mulai dari Sambirejo, Wukirsari, dan Gayamharjo.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengadapi potensi cuaca ekstrem ini. Kalau ada potensi bencana atau peringatan dini dari BMKG, kami langsung sampaikan ke masing-masing kapanewon,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif