Banjir Sleman yang terjadi di Tamanmartani, Kalasan disebabkan hujan deras dan sampah yang bertumpuk.
Harianjogja.com, SLEMAN-Aliran Sungai Pete di Dusun Carikan, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, meluap setelah wilayah tersebut dilanda hujan deras selama lebih dari tiga jam, Senin (12/1/2015) malam. Akibatnya, luapan air beserta sampah dan material lain sempat menerjang permukiman warga serta lahan pertanian di sekitarnya.
Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh
Sukardi, warga Carikan mengaku kaget ketika mendapati halaman dan jalan depan rumahnya sudah tergenang air pada Senin malam.
“Saya pulang dari layat sekitar pukul 10 malam. Untung teras saya lumayan tinggi, jadi airnya tidak sampai masuk rumah,” kata kakek berusia 75 tahun yang tinggal tepat di sebelah barat Sungai Pete, Selasa (13/1/2015).
Sukardi mengatakan, dia juga khawatir jika pohon besar di utara rumahnya tumbang. Sebab, hujan deras yang terjadi juga disertai angin kencang.
“Saya tetap tidur di dalam rumah sama istri. Cukup tenang karena semalaman ada relawan yang berjaga di sini. Tapi memang kampung bagian selatan yang banjirnya lebih parah,” paparnya.
Lain dengan yang dirasakan Darti, warga Dusun Sentono, Tamanmartani, Kalasan. Bukan rumah, melainkan lahan pertanian padi seluas 1.800 meter persegi miliknya lah yang kebanjiran.
“Ada sampah plastik, ranting, dan batang pohon pisang yang masuk ke sawah. Padahal usia padinya sudah satu bulan,” ungkap perempuan 55 tahun itu saat berusaha membersihkan sawahnya, Selasa pagi.