Jogja
Rabu, 14 Oktober 2015 - 11:20 WIB

Bank Daerah Perlu Mencontoh Strategi Rentenir

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIustrasi (JIBI/dok)

Bank daerah di Gunungkidul perlu mencontoh strategi rentenir guna merebut konsumen

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Bank daerah didesak untuk bisa memberikan kebijakan ramah kredit usaha kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar pelaku UMKM tidak lagi terjerat rentenir.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gunungkidul, Budi Martono pada Senin (12/10/2015) meminta kepada bank daerah untuk dapat memberikan pelayanan semaksimal mungkin. Bahkan, bila diperlukan, perbankan harus bisa mencontoh strategi marketing yang dilakukan oleh rentenir.

Mulai dari mempermudah persyaratan, mempercepat pelayanan hingga menawarkan bunga yang sangat ringan. Selain itu, juga harus berupaya melakukan jemput bola dengan mendatangi langsung para pelaku usaha kecil.

Pasalnya, Budi mengungkapkan, selama ini masih banyak pelaku UMKM yang terjerat praktik rentenir. Mereka memilih mencari modal untuk keberlangsungan usahanya kepada rentenir karena proses dan persyaratannya sangat mudah, termasuk tanpa menggunakan agunan.

Advertisement

Namun dampaknya, pelaku UMKM harus membayar angsuran yang bunganya cukup besar. Tentu saja hal itu sangat merugikan pelaku usaha karena keuntungan yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk melunasi hutangnya kepada rentenir.

“Kondisi itu sangat merugikan, makanya kita minta perbankan, bisa BDG (Bank Daerah Gunungkidul) maupun BPD (Bank Pembangunan Daerah) untuk membantu permodalan pelaku UMKM,” jelasnya.

Dengan mencegah terjeratnya pelaku UMKM dalam praktik rentenir, Budi optimis kedepan dunia usaha akan terus berkembang seiring dengan menggeliatnya dunia pariwisata.

Advertisement

Sementara itu, Direktur BDG Gunungkidul, Rini Widiyanti mengatakan pihaknya terus memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM. Mulai dari mempermudah persyaratan hingga menawarkan bunga yang sangat rendah bagi pelaku usaha yang hendak mengajukan pinjaman.

“Bunga yang kita tawarkan cukup rendah, bervariasi tergantung lamanya pinjaman. Ada yang 0,9 persen,” ucapnya.

Sat ini, menurut Rini, sudah banyak pelaku usaha UMKM yang menjadi nasabah dari BDG. Kedepan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dengan membuka kantor pelayanan kas di kecamatan-kecamatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif