Jogja
Sabtu, 10 Maret 2018 - 12:20 WIB

Bank Sleman Perangi Rentenir untuk Memajukan Ekonomi Rakyat

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - General Manager PT Aksara Dinamika Jogja Sri Pujiningsih (dua kiri) dan perwakilan Harian Jogja saat menemui Direktur Bank Sleman Muhammad Sigit (dua kanan) di Bank Sleman, Jumat (9/3/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Bank Sleman menyediakan kredit usaha kepada para pelaku UMKM dengan bunga murah

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebagai salah satu BUMD, Bank Sleman terus menyokong perkembangan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan dana bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Advertisement

Direktur Bank Sleman Muhammad Sigit mengatakan, lembaganya menyediakan kredit usaha kepada para pelaku UMKM dengan bunga murah. Kebijakan tersebut dilakukan agar masyarakat yang bergerak dalam usaha mikro bisa mengembangkan usahanya. “Kami menyediakan pinjaman hingga Rp200 juta dengan bunga 9%. Ini komitmen kami untuk membantu pelaku UMKM,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (9/3).

Selain UMKM, modal usaha tersebut juga dapat diakses oleh para pedagang di pasar-pasar tradisional. Selama ini tidak sedikit pelaku UMKM terkendala syarat bank untuk mencari pinjaman. “Persyaratan kami tidak rumit tapi ada prosesnya. Kami lakukan relaksasi. Jaminan bisa atas nama orangtua sementara izin usaha cukup dengan tandatangan Pemdes,” jelas Ketua DPP Perhimpunan BPR milik Pemda (Perbamida) se-Indonesia itu.

Sigit menjelaskan, pinjaman modal dengan bunga murah tersebut disediakan salah satunya agar pelaku usaha tidak terjerat rentenir (bank plecit). Pelaku usaha kecil yang belum terjerat rentenir diharapkan bisa mengakses pinjaman tersebut. “Yang sudah terlanjur ke rentenir bisa berhenti. Intinya, jangan sampai pelaku usaha yang terjerat rentenir bertambah,” katanya.

Advertisement

Sigit mengatakan, keberadaan rentenir sangat menyengsarakan warga. Sebab bunga pinjaman yang dipatok sangat tinggi. Sekitar 20% perlima hari atau 120% dalam satu bulan. “Coba dipikirkan dengan bunga sebesar itu? Padahal di bank sebulan tidak sampai sebesar itu,” katanya.

Sebagai bank pemerintah, Bank Sleman turut berupaya membendung keberadaan bank plecit tersebut. Salah satunya dengan cara menambah jaringan kantor di wilayah Jogja Timur dan Barat. “Ini tidak mudah. Makanya manajemen risiko termasuk mengawal petugas yang berangkat dini hari juga dikaji,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo berharap Bank Sleman terus membangkitkan dan mendorong kondisi perekonomian di Sleman. Termasuk memerangi bank plecit. Sebagai BUMD, dia berharap Bank Sleman dapat mempersempit ruang gerak para rentainer yang saat ini masih beroperasi di masyarakat, pasar-pasar maupun di tempat lainnya.

Advertisement

“Bunga rentenir justru mencekik para pedagang. Sebaiknya mereka memanfaatkan Bank Sleman yang mengeluarkan kredit usaha mikro dengan bunga rendah,” harap Sri beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif