Jogja
Kamis, 17 September 2015 - 21:20 WIB

BANTUAN BANGUN RUMAH : Kulonprogo Targetkan Bedah 150 Rumah Tidak Layak Huni

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Rumah Tak Layak Huni (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Bantuan bangun rumah diberikan untuk 150 rumah tidak layak huni di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO– Jumlah keluarga dengan hunian yang tidak layak di Kulonprogo masih cukup besar. Tahun ini, pemkab targetkan bedah rumah untuk 150 rumah tidak layak huni (RTLH) di empat kecamatan.

Advertisement

“Kalau jumlah kepala keluarga yang rumahnya masih tidak layak huni, bisa sampai 25.000 KK. Namun, tidak semuanya menerima program ini, karena ada yang masih mampu untuk membangunnya,” ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo Eko Pranyata, Rabu (16/9/2015).

Eko memaparkan, tahun ini ditargetkan ada 150 rumah yang akan dibedah. Namun, pihaknya menandaskan, tidak menutup kemungkinan jumlah RTLH yang akan disasar bertambah.

Pasalnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan yang diajukan, ada penambahan jumlah sasaran penerima bantuan. Eko menegaskan, jumlahnya kemungkinan bisa mencapai 170 RTLH.

Advertisement

Lebih lanjut Eko memaparkan, bantuan bedah rumah untuk rumah-rumah tidak layak huni akan menyasar empat kecamatan. Di antaranya, Temon, Panjatan, Galur dan Girimulyo. Anggaran bedah rumah untuk setiap rumah mencapai Rp10,18 juta.

“Sementara ini, pembangunan rumah layak huni bagi warga tidak mampu masih merata. Namun, kemungkinan pada tahun depan, wilayah Panjatan tidak masuk dalam wilayah sasaran program tersebut. Karena kecamatan itu tahun depan untuk RTLH akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum,” jelas Eko.

Sementara itu, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Riyadi Sunarto mengatakan, esensi dari program bedah rumah yakni kepedulian warga lainnya untuk mendukung program tersebut. Riyadi mengakui,dukungan bedah rumah dengan dana senilai Rp10 juta nilainya tidak seberapa.

Advertisement

“Jika dibandingkan dengan tenaga warga lainnya yang bergotong royong membangun rumah milik warga yang sudah lagi tidak layak huni. Program bedah rumah ini untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong dan kepedulian sosial ditengah masyarakat,” jelas RIyadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif