SOLOPOS.COM - Sepi transaksi, pengelola e-warong KUBE PKH di Bintaran, Mergangsang merapikan beberapa bahan sembako, Senin (10/10/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)
Bantuan pangan nontunai dari Bulog akan disalurkan Februari
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah melalui Perum Bulog berencana menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada awal Februari ini. Melalui BPNT tersebut, kini rumah tangga sasaran penerima manfaat tidak hanya menerima beras sejahtera (rastra) atau raskin tetapi juga komoditas pangan lain seperti gula pasir.
Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Adha mengatakan, tahun ini Pemerintah memang akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) bahan pangan dalam dua bentuk, yakni rastra dan BPNT.
“BPNT akan didistribusikan di Kota Jogja dan tujuh kecamatan di Kulonprogo,” katanya, belum lama ini.
Para penerima bisa mencairkan menggunakan kartu yang sudah terkoneksi dengan bank seperti BRI, BNI, dan Mandiri. Pemerintah akan menyalurkan bantuan senilai Rp110.000 per bulan melalui kartu tersebut. Masyarakat bisa mencairkan di warung elektronik (e-Warong) maupun agen Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan agen penjual kebutuhan pangan milik Bulog.
“Nanti satu orang akan dapat Rp110.000 per bulan. Bisa diambil sesuai dengan kebutuhan. Misal butuh minyak saja, ya bisa. Tidak harus semuanya [dicairkan],” tuturnya.
Penyaluran bansos dengan mekanisme BPNT akan dilakukan secara bertahap. Menurut Mifta, keberadaan BPNT bisa memberi pilihan bagi masyarakat untuk memilih komoditas yang ia butuhkan dan tidak hanya dalam bentuk beras.
Mifta sendiri belum bisa memastikan apakah program penyaluran bahan pangan model ini akan mengurangi jumlah rastra yang disalurkan atau tidak. “Apakah rastra lebih besar atau lebih kecil belum diperhitungkan dari Bulog,” katanya.