Bantuan pangan nontunai juga diberikan di Kulonprogo
Harianjogja.com, KULONPROGO — Kulonprogo menjadi satu dari enam kabupaten dan 45 kota yang ditunjuk untuk melaksanakan uji coba program Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) tahun 2017. Program itu akan menyasar tujuh kecamatan dengan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai 27.848 KK.
Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC
Kepala Perum Bulog Divre DIY, Miftahul Adha mengatakan program BPNT diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan kebutuhan sebagian pangan.
“Kita siapkan outlet yang akan menjadi agen untuk menyalurkan BPNT,” ungkap Miftahul dalam sosialisasi program BPNT 2017 di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Senin (13/2/2017).
Miftahul lalu memaparkan, tujuan lain BPNT adalah meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu penerimaan bantuan pangan. Program itu juga memberikan kendali kepada KPM untuk mengontrol penggunaan bantuan. Hal itu karena tidak ada waktu khusus untuk menggunakan BPNT sehingga KPM bisa memanfaatkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Program BPNT rencananya serentak dimulai pada Kamis (23/2/2017) pekan depan. Pada tahap awal ini, Bulog menyiapkan 10 kilogram (kg) beras dalam kemasan lima kg dan dua kg gula pasir dalam kemasan satu kg untuk setiap KPM. Bantuan itu dapat diakses melalui Agen 46-RPK sebagai penyalur bahan pangan di wilayah masing-masing. Agen tersebut merupakan bentuk sinergitas antara Bulog dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) yang berperan sebagai bank penyalur BNPT.
Miftahul berharap program BPNT dapat berjalan lancar dan meningkatkan kualitas bantuan sosial dari pemerintah. “Dulu namanya raskin lalu menjadi rastra. Ini sebagian diubah polanya menjadi BPNS secara bertahap mulai 2017,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulonprogo, Eko Pranyata mengatakan jumlah penerima BPNT mencapai 27.848 KK. Mereka berasal dari Kecamatan Pengasih, Sentolo, Galur, Lendah, Panjatan, Temon, dan Wates.
“Masing-masing terima Rp110.000. Bentuknya bukan uang tapi bantuan pangan,” ujar Eko.
Eko menambahkan, lima kecamatan lain yang tidak melaksanakan BPNT akan tetap meneruskan program bantuan beras sejahtera (rastra). Wilayah yang dimaksud adalah Kecamatan Kokap, Kalibawang, Nanggulan, Samigaluh, dan Girimulyo.