SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sleman sampai saat ini masih menunggu proposal dari kelompok masyarakat yang akan digunakan sebagai dasar pembagian bantuan senilai Rp1 miliar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Bantuan itu diberikan saat Presiden mengunjungi korban erupsi Merapi pada Oktober 2013 lalu.
Kepala BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito mengungkapkan, seharusnya dana tersebut bisa dibagikan pada akhir 2013 lalu. Namun karena masih harus menunggu proposal dari masyarakat, maka pencairan dana itu ditunda.
Proposal bakal ditunggu hingga Senin (13/1/2013). Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada kelompok usaha kecil menengah (UKM) dan usaha tani yang tersebar di enam desa di Kecamatan Cangkringan dan Ngemplak.
Julisetiono menerangkan, setelah dana tersebut dibagikan, setiap desa akan menggunakannya dengan sistem bergulir. Menurutnya, meski dana yang dibagikan banyak, kelompok yang membutuhkan pun juga banyak.
Usaha-usaha yang telah berjalan tapi mengalami kekurangan modal akan diprioritaskan. Meski demikian, semua calon penerima tetap akan diverifikasi lebih dulu. “Apa betul usaha itu ada di sana dan layak dibantu?” ucapnya, Jumat (10/1/2014).
Dana akan dibagi secara proporsional, tidak sama rata, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah sasaran. Selanjutnya diadakan pengawasan dan evaluasi.
UKM oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sedangkan usaha tani oleh Dinas Pertanian Perikanan dan Perhutanan Kabupaten Sleman.
“Prinsipnya dana itu bisa lestari dan berkembang, tidak hanya lewat,” ujarnya.
Ditargetkan pada Februari 2014 dana sudah selsai dibagikan.
Ditanya soal perkiraan nominal rata-rata setiap desa, Julisetiono Dwi Wasito mengaku belum bisa menjawab.