SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, BANTUL—Kabupaten Bantul menargetkan menjadi pemasok daging sapi untuk Ibu Kota Jakarta pada 2019.
Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul Partogi Dame Pakpahan menyatakan, lembaganya telah berkomunikasi dengan otoritas Pemprov DKI Jakarta ihwal rencana daerah ini memasok daging sapi.
“Komunikasi sudah, targetnya 2019 nanti tinggal tanda tangan MoU [nota kesepahaman] dengan Gubernur DKI,” terang Partogi seusai membuka pameran produk pertanian di Kompleks Perkantoran Pemkab di Manding, Bantul Rabu (22/10/2014).
Target sebagai pemasok daging sapi untuk Jakarta, menurut Partogi, berdasarkan jumlah populasi sapi di daerah ini yang diklaim mampu diekspor ke luar daerah.
Partogi mengklaim, populasi sapi di Bantul saat ini tercatat sebanyak 51.000 ekor. Jumlahnya akan terus bertambah hingga 2019.
“Dari jumlah tersebut ada 40.000 sapi betina yang ditargetkan bunting setiap 14 bulan, sehingga nanti di 2019 Pemkab telah siap mengekspor sapi ke Jakarta,” jelasnya.
Upaya memasok sapi ke Ibu Kota dianggap bakal meningkatkan kesejahteraan peternak di daerah ini. Guna mendorong peningkatan populasi sapi, Pemkab memfasilitasi layanan inseminasi buatan (IB) alias kawin suntik agar sapi dapat cepat bereproduksi.
Layanan IB diklaim, diberikan gratis kepada para peternak terkecuali peternak skala besar yang sudah masuk kategori industri. Sapi putih peranakan ongole sengaja dipilih guna melestarikan sapi lokal.
Saat ini juga dipilih tiga kecamatan yaitu Pundong, Imogiri dan Sedayu sebagai proyek percontohan penerapan inseminasi buatan dan peternakan sapi yang dianggap baik.
“Di tiga tempat itu tiap peternak ada kartu hewan serta terhubung layanan internet,” paparnya lagi.