Jogja
Selasa, 23 Oktober 2012 - 15:04 WIB

Bantul Kekurangan Pemantau Penyembelihan Kurban

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/dok)

BANTUL – Menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat (26/10/2012), Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul mengaku kekurangan tenaga untuk melakukan pemantauan pemotongan hewan kurban.

Advertisement

Sebab, lokasi pemotongan hewan kurban di seluruh wilayah Kabupaten Bantul kali ini diperkirakan melonjak hingga lebih dari 1.600 titik. Adapun pada 2011 lalu, tercatat ada 1.583 lokasi pemotongan hewan kurban.

Sementara, jumlah pengawas yang tersedia di Dispertahut Bantul hanya 140 orang. Dari jumlah itu, 65 pengawas di antaranya mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diperbantukan.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan Dispertahut Bantul, Agus Riyatmadi, pemantauan itu demi memastikan penyembelihan hewan kurban sesuai dengan pola ASUH (aman, sehat, utuh, halal). “Siang ini (kemarin), sedang dilakukan pelatihan untuk para pengawas,” kata Agus, Selasa (23/10/2012).

Advertisement

Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dispertahut Bantul, Witanta, menambahkan, pemantauan penyembelihan hewan kurban juga akan dibantu oleh para takmir masjid yang telah mendapatkan bimbingan dari Pemprov DIY dan Pemkab Bantul.

Sejak awal bulan lalu, sudah ada 122 takmir masjid yang telah mendapat pelatihan itu. “Meski sebagian besar masyarakat sudah paham seputar cacing hati, kami tetap akan memaksimalkan pemantauan sekaligus sosialisasi mengenai pola penyembelihan yang ASUH,” terang Witanta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif