SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Dok/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Rohyadi mengatakan, jumlah pengawas madrasah yang bertugas di daerah ini belum ideal jika dibanding dengan jumlah sekolah madrasah yang ada se-kabupaten.

“Idealnya beberapa sekolah itu diampu satu orang pengawas, akan tetapi saat ini hanya ada tiga pengawas untuk seluruh sekolah madrasah di Bantul,” katanya di Bantul, Senin (1/9/2014).

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Menurut dia, belum idealnya jumlah pengawas baik madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (Mts), madrasah aliyah (MA) yang jumlahnya mencapai puluhan se-Bantul ini disebabkan minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Kemenag Bantul.

Ia mengatakan, SDM di Kemenag Bantul saat ini masih minim, karena untuk Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) saja mulai dari MI hingga MA hanya dipimpin oleh satu kepala bidang (kabid) dan ditambah beberapa staf, sehingga jumlah pegawai yang ada tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang harus diampu.

“Pengawas madrasah itu yang menyediakan Kemenag Bantul, melalui penunjukan pusat [Kemenag RI], namun karena karena SDM minim, maka pengawas yang ditugaskan seadanya, jangankan pengawas, untuk tugas lain juga masih kekurangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dasar [Dikdas] Bantul, Totok Sudarto mengatakan, membenarkan adanya kekurangan pengawas madrasah tersebut, namun demikian sejauh ini pihaknya mengklaim tidak ada permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah agama tersebut.

“Masalah ini [kekurangan pengawas] telah berlangsung sejak tiga tahun lalu, jangankan pengawas, guru PAI di Bantul saja masih kurang sekitar 15 persen. Kami sudah mengirim surat ke Kemenag agar pengawas ditambah namun belum direalisasikan,” katanya.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Bantul, Zahrowi mengatakan, mengharapkan Kemenag menambah tenaga pengawas madrasah, ataupun kalau tidak SDM pengawas dapat mengoptimalkan ketugasan agar penilaian terhadap sekolah madrasah di Bantul dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Saya melihat Kemenag Bantul untuk menajemen pendidikan masih kurang, makanya perlu ditingkatkan proporsionalitasnya, dan ini masih terjadi di Bantul,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya