Jogja
Senin, 2 Desember 2013 - 18:53 WIB

Bantul Marak Kasus Pembacokan

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penusukan (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Dalam dua minggu terkahir kasus pembacokan marak terjadi di Bantul. Kemiskinan ditengarai memicu aksi kriminalitas tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP M.Kasim Akbar Bantilan mengatakan, belum berselang sebulan, sudah ada dua kasus pembacokan yang terjadi di Bantul. Modusnya juga sama. Pertama pelaku memalak korban lalu membacok.

Advertisement

Kejadian pertama kasus pemalakan yang berujung pembacokan di Sedayu, Bantul. Saat itu dua orang pria menjambret telepon genggam BlackBerry milik seorang warga di Sedayu. Pelaku juga membacok korban sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Terakhir pembacokan berujung kematian yang terjadi di Jalan Parangtritis KM 14,5.  Sebelumnya, para pelaku juga memaksa meminta rokok dan uang ke warga lalu terlibat perdebatan hingga korban tewas dibacok di bagian kepala. “Untung saja, semua pelaku dari dua kasus itu berhasil ditangkap,” ujarnya Senin (2/12/2013).

Menurut Akbar sapaan akrabnya, maraknya pembacokan dipicu karena alasan ekonomi. Mayoritas pelaku kriminal tersebut adalah pengangguran. “Mereka melakukan itu karena ekonomi. Mereka juga enggak jelas pekerjaannya apa,” tuturnya.

Advertisement

Selain itu, para pelaku sebagian juga sudah terkenal membuat keributan di masyarakat. Misalnya pelaku pembacokan di Jalan Parangtritis yang juga warga Patalan, Jetis tempat kejadian perkara. Warga di daerah tersebut sudah mengenal jejak buruk pelaku.

Akbar menambahkan, maraknya kasus pembacokan itu menjadi “kado” untuknya yang belum sebulan menjabat Kasat Reskrim Bantul.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif