Bantul Siapkan Rp500 Juta untuk Pembebasan Lahan JJLS

Harianjogja.com, BANTUL- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta untuk pembebasan lahan sebagai proyek jalur jalan lintas selatan (JJLS) dari kawasan Pandansimo sampai Sungai Progo.

“Anggaran pembebasan lahan yang kami sediakan Rp500 juta. Beberapa waktu lalu, kami juga sudah melakukan sosialiasi kepada warga yang lahannya akan tergusur,” kata Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul Budi Sarjono, Minggu (30/11/2014).

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Menurut dia, saat sosialisasi tersebut, hampir seluruh warga pemilik tanah tidak keberatan dengan adanya pembebasan lahan setelah disepakati ada rencana pemberian ganti untung atas lahan mereka yang akan dijadikan calon pembangunan JJLS.

“Pada prinsipnya warga tidak keberatan dengan rencana pembebasan lahan itu, dan besaran ganti untung telah didasarkan pada hasil appraisal, bangunan, dan tanaman yang ada di atas lahan juga kami hitung,” katanya.

Budi menjelaskan panjang ruas JJLS mulai dari Pandansimo hingga Sungai Progo tersebut sekitar 600 meter. Oleh karena itu, titik-titik lokasi di sisi barat kawasan Pandansimo hingga Sungai Progo yang diproyeksikan menjadi JJLS harus steril dari berbagai bengunan dan tambak udang.

“Rencananya pemberian ganti untung kepada warga yang terkena proyek JJLS akan dilakukan pada bulan Desember nanti, dan bagi [tambak udang atau bangunan] yang tidak ada izinnya, ya, harus minggir,” katanya.

Menurut dia, anggaran yang disiapkan Pemkab Bantul untuk pembebasan lahan, mulai dari kawasan Pandansimo hingga Sungai Progo, itu sudah sesuai dengan hasil rapat koordinasi anggaran dengan Pemerintah Provinsi DIY.

“Sementara, Pemprov DIY bertanggung jawab membebaskan lahan mulai wilayah Baros hingga Grogol, Kretek, dengan panjang kurang lebih sekitar 4,5 kilometer,” katanya.