Jogja
Minggu, 7 September 2014 - 12:20 WIB

Bantul Upayakan Bantuan Seumur Hidup untuk Penyandang Cacat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan terus mengupayakan pemberian bantuan bagi penyandang cacat kategori berat di daerah ini setiap bulan selama seumur hidup.

“Penyandang cacat berat di Bantul ada sekitar 300 orang, dan kami usulkan ke pemerintah pusat agar mereka setiap bulan mendapatkan bantuan uang sekitar Rp300 ribu sampai meninggal,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bantul Mahmudi, Jumat (5/9/2014).

Advertisement

Menurut dia, penyandang cacat berat merupakan warga yang sudah tidak dapat berbuat apa-apa karena lumpuh atau cacat yang diderita, baik sudah sejak lahir maupun karena tertimpa musibah bencana, sehingga harus bergantung pada orang lain atau keluarga.

“Penyandang cacat berat di Bantul ada yang sudah sejak lahir dan ada yang karena menjadi korban gempa bumi 2006, dan mereka hanya dirawat di rumah oleh keluarganya, contohnya di wilayah Manding itu sudah tidak bisa apa-apa,” katanya.

Bantuan uang sekitar Rp300 ribu per bulan tersebut, kata dia diharapkan dimanfaatkan untuk membiayai keperluan dan perawatan sehari-hari.

Advertisement

Meskipun bantuan itu tidak seberapa, dia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarganya.

Selain penyandang cacat berat, kata dia pihaknya juga terus mengusulkan ke pemerintah pusat bantuan kepada penyandang cacat potensial di Bantul masing-masing Rp900 per bulan, yang diberikan melalui panti yang memberdayakannya.

“Untuk jumlahnya saya tidak hafal, namun penyandang cacat potensial ini diberdayakan di panti-panti sosial untuk dilatih keterampilan sesuai kemampuan masing-masing, sehingga nantinya mereka dapat lebih mandiri,” kata Mahmudi.

Advertisement

Ia mengatakan selain bantuan dalam memberdayakan penyandang cacat di Bantul, pihaknya juga menggandeng pihak terkait, misalnya ‘mandiri craft’, sebuah usaha yang dikelola dan dijalankan kaum difabel dengan memproduksi berbagai barang kerajinan tangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif