SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak mengalami obesitas. (Freepik.com)
Solopos.com, BANTUL — Kasus obesitas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, cenderung mengalami kenaikan. Kelompok usia anak bawah lima tahun (balita) hingga remaja menjadi yang terbanyak mengalami obesitas.
Dinas Kesehatan Bantul pada Februari 2023 mencatat terjadi kenaikan sebesar 1,3% atau ada 616 anak balita yang mengalami obesitas. Sementara untuk anak sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama persentasenya mencapai 3,29% atau ada 3.867 orang yang mengalami obesitas.
Kepala Seksi Keluarga dan Gizi Dinkes Bantul, Siti Marlina, menyampaikan perkotaan menjadi wilayah paling tinggi terjadi obesitas dengan beberapa faktor krusial yang bisa menjadi penyebab.
“Sebenarnya dari gaya hidupnya. Kalau keturunan enggak tapi hormon pertumbuhan yang terlalu berlebih,” katanya kepada Harian Jogja (Solopos Media Group), Selasa (1/8/2023).
Siti menyebut kelebihan berat badan pada anak dapat diatasi dengan mengatur pola makan secara seimbang.
Beberapa kapanewon menyumbang kasus obesitas tertinggi untuk anak balita di Bantul, antara lain Kasihan dengan 99 kasus, Bantul 57 kasus, Banguntapan 51 kasus dan Sewon ada 63 kasus.
Untuk mengatasi obesitas, Siti menyebut perlu adanya perbaikan pola makan seimbang sangat penting dilakukan sejak dini.
“Kalau tidak diperbaiki pola makan seimbang ya nanti bisa terjadi obesitas meningkat sampai dewasanya nanti bertambah parah,” kata Siti.
Dia juga menyarankan agar anak di wilayah Bantul yang menderita obesitas dapat segera dirujuk ke rumah sakit. Hal ini karena dia khawatir jika tidak segera ditangani anak yang mengalami obesitas dapat menderita gangguan akibat penyakit tidak menular.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kasus Obesitas pada Anak di Bantul Naik, Wilayah Perkotaan Paling Banyak