Jogja
Selasa, 1 Maret 2022 - 15:16 WIB

Banyak Kasus Covid-19 di Sekolah, Pemkot Jogja Berlakukan PJJ Full

Sirojul Khafid  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JOGJA — Banyak ditemukannya kasus Covid-19 di sekolah-sekolah baik di tingkat SMA hingga SD membuat Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, memutuskan untuk memberlakukan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring 100%.  Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Jogja No 443/676/SE/2022.

“[Peserta didik] di semua tingkatan banyak yang terpapar Covid-19, termasuk SMK, SMA, SMP, dan SD, semua ada. Tidak hanya peserta, guru kan juga banyak yang terpapar, karena penularannya cepet banget sekarang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jogja, Budi Santosa Asrori, Selasa (1/3/2022).

Advertisement

Dengan penerapan sekolah daring ini, diharapkan kasus di Kota Jogja bisa semakin menurun. “Selama daring anak-anak dan orang tua diimbau menerapkan prokes. Di sekolah juga rutin didesinfektasi. Sekolah mempersiapkan sarana prasarana lebih tepat lagi. Sehingga kalau sewaktu-waktu Pembelajaran Tatap Muka, mereka sudah semakin siap semuanya,” katanya.

Baca Juga: Sejak PTM Digelar, 1.200 Pelajar SMA/SMK di DIY Positif Covid-19

Meski penularannya banyak dan cepat, Budi menilai pelacakan kasus di sekolah cenderung lebih mudah. Hal ini lantaran orang yang datang sudah diketahui dan selalu sama. Berbeda dengan institusi lain atau pasar dan sebagainya.

Advertisement

Kepala SMPN 8 Jogja, Retna Wuryaningsih, menerapkan pembelajaran secara daring mulai 1-7 Maret 2022. Setelahnya menunggu arahan lebih lanjut.

SMPN 8 tengah melaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) sampai 7 Maret. Karena daring maka pelaksanaannya dari rumah masing-masing, baik menggunakan laptop maupun smartphone.

“Jadi anak-anak itu sudah join mengerjakan atau belum itu bisa terpantau. Nanti kalau ada peserta didik yang belum join atau belum mengerjakan PTS langsung ditelepon. Ini sudah hampir selesai semua mengikuti, tidak ada masalah dan tidak ada yang hadir ke sekolah karena berbagai hal kendala baik sinyal atau smartphone atau apa tidak ada. Semua mengakses di rumah,” kata Retna.

Advertisement

Baca Juga: Perhatian! Pemakaman Covid-19 di Sleman Meningkat di Februari

Apabila melihat perkembangan kasus Covid-19 saat ini, Retna merasa lebih aman dan nyaman melaksanakan pembelajaran secara daring. Apalagi di sekolahnya terdapat peserta didik dari luar Kota Jogja dengan segala riwayat perjalannnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif