SOLOPOS.COM - Sejumlah ibu-ibu rumah tangga mendapat pelatihan membatik tulis di SMP Perintis, Wirobrajan. Mereka diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi kreatif di Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Batik Jogja hasil lomba motif batik akan dipamerkan

Harianjogja.com,  JOGJA- Sebanyak 20 desain terbaik dari lomba motif batik khas Jogja ditambah ratusan karya lain akan dipamerkan di Griya UMKM Jogja pada 5-6 Juni dalam pameran bertajuk “Karya Istimewa”.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Dalam pameran itu, akan diumumkan enam pemenang yang berhak memperoleh hadiah berupa uang tunai,” kata Kepala Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Jogja Tri Kirana Muslidatun, Senin (1/6/2015).

Sebanyak 20 desain motif batik yang menjadi nominator juara akan dipamerkan dalam bentuk kain batik berukuran 1×2 meter sedangkan ratusan motif lainnya ditampilkan dalam bentuk desain di kertas.

Jumlah karya yang masuk ke meja panitia lomba desain motif batik khas Jogja mencapai 468 karya yang berasal dari 410 peserta karena ada beberapa peserta yang mengirim lebih dari satu karya.

Menurut Tri, banyaknya karya yang masuk ke panitia lomba menunjukkan bahwa masyarakat sangat mengemari batik dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai batik termasuk filosofi di balik sebuah motif.

Karya yang masuk, lanjut dia, tidak hanya berasal dari warga Kota Jogja saja tetapi berasal dari berbagai daerah lain di luar DIY seperti dari Bali, Kalimantan bahkan ada peserta yang berasal dari Papua.

“Semuanya bagus-bagus dan inovatif serta sesuai dengan tema yang diminta,” katanya. Dalam lomba desain motif batik itu, peserta diminta mengembangkan motif batik berdasarkan tiga motif khas Jogja yaitu ceplok, semen dan parang.

Sebanyak 20 motif dari karya terbaik akan menjadi milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Jogja dan akan dipatenkan.

Desain motif batik yang ditetapkan sebagai juara akan digunakan sebagai seragam pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja serta dijadikan seragam anggota Tim Penggerak PKK Kota Jogja hingga tingkat dasa wisma.

Salah seorang anggota dewan juri, Hendry Suprapto mengatakan, dewan juri harus bekerja keras untuk menentukan 20 desain terbaik karena semua karya yang masuk sangat bagus.

“Ada banyak pertimbangan, seperti kesesuaian tema, aplikasi desain di kain, serta kemungkinan penggunaan cap saat memproduksinya dalam skala besar. Semuanya menjadi pertimbangan,” katanya.

Sejumlah motif yang terpilih sebagai 20 terbaik di antaranya adalah Parang Segoro Amarto, Parang Merdiko, Ceplok Istimewa dan Ceplok Segoro Amarto.

Sebanyak 20 karya terbaik itu didominasi karya dari warga Kota Jogja yaitu 11 orang, dan sisanya merupakan peserta dari luar Kota Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya