Bawang Impor dari Tiongkok Banjiri Pasar

Harga bawang putih turun karena impor.

Harianjogja.com, JOGJA–Harga bawang putih terpantau mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak dua bulan yang lalu. Hal ini disebabkan karena bawang putih impor dari Tiongkok sudah masuk ke Indonesia.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Seorang pedagang Pasar Beringharjo, Merit, mengatakan saat ini dia membeli bawang sinco seharga Rp26.000 per kilogram. Harga tersebut bertahan selama dua bulan. Sedangkan sebelumnya, harga bawang sinco masih berada pada angka Rp32.000 per kilogram.

“Bawang kating juga turun banyak. Saat ini saya beli Rp35.000 per kilogram, udah dua bulan harganya segitu. Dulu Rp39.000 per kilogram,” kata Merit, Senin (5/3/2018).

Seorang pedagang lainnya, Suyati, mengatakan penurunan harga bawang putih terjadi sejak berakhirnya libur Imlek. “Sekarang harga bawang putih sinco Rp25.000 per kilogram dan bawang putih kating Rp35.000 per kilogram. Sudah turun sejak Imlek selesai,” kata Suyati.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yuna Pancawati, mengatakan berdasarkan hasil pantauan Disperindag DIY di Beringharjo, Demangan dan Kranggan pada 2 Maret 2018 harga bawang putih kating mengalami penurunan harga sebesar 4,31%.

Yuna mengatakan penurunan harga disebabkan oleh masuknya bawang putih impor dari Tiongkok ke Indonesia. “Importir itu ada di beberapa wilayah, sudah disepakati oleh Kemendag. Kalau DIY saat ini sudah dipasok dari Jawa Tengah,” kata Yuna.

Yuna menambahkan stabilitas harga bawang putih di DIY sangat bergantung pada pasokan dari importir Tiongkok. Sebab produksi bawang putih di Indonesia sangat minim. Masing-masing daerah di Indonesia hanya memproduksi bawang putih untuk kebutuhan daerahnya dan tidak saling melempar ke daerah lain. “Meskipun begitu, kandungan pemakaian rumah tangga tidak banyak. Paling yang banyak untuk bisnis kuliner,” kata Yuna.