SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DIY kesulitan modal.

Dari tiga BUMD milik DIY, dua di antaranya yakni PD Tarumartani dan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) tidak menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hanya BPD DIY saja yang kondisi keuangannya baik.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Sekda DIY Ichsanuri mengatakan, Pemprov mencoba untuk meningkatkan kemampuan perusahaan khususnya Tarumartani untuk meningkatkan kinerja produksi dan pemasaran. “Kondisinya kesulitan modal kerja yang terjadi di Tarumartani dan AMI,” kata Ichsanuri di Kepatihan Jogja, Jumat (8/6).

Ichsanuri menjelaskan, perusahaan yang bergerak dalam pengolaha tembakau itu meminjam bank Rp7 miliar untuk operasional. Setiap bulan harus membayar bunga kepada bank Rp70 juta. Sehingga hasil keuntungan dari Tarumartani harus disetorkan kepada Bank Rp840 juta setahun.

“Kalau tidak ada tanggungan itu [bunga], untungnya bisa satu miliar lebih,” kata Ichsanuri yang juga sebagai pengawas di PD Tarumartani.

Menurut dia, pinjaman miliaran rupiah tersebut adalah tinggalan manajemen lama.

Ichsan mengatakan, BUMD harus direformasi dengan perubahan manajeman atau penataan kembali SDM. “Reformasi tengah digodok,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya