Harianjogja.com, BANTUL-Badan Amil Zakat Nasional menggandeng Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan desa mandiri pangan dan energi di Desa Srimartani, Kabupaten Bantul.
Kepala Divisi Pengembangan pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Ahmad Mukhlis Yusuf, Rabu (24/7/2013) mengatakan pengembangan desa mandiri pangan dan energi di Kecamatan Piyungan itu merupakan bagian perwujudan dari program pemberdayaan masyarakat jangka panjang.
“Dengan membangun desa mandiri pangan dan energi diharapkan masyarakt yang tadinya berstatus mustahiq sesuai proses yang berjalan dapat berubah menjadi muzaqqi,” katanya.
“Dengan membangun desa mandiri pangan dan energi diharapkan masyarakt yang tadinya berstatus mustahiq sesuai proses yang berjalan dapat berubah menjadi muzaqqi,” katanya.
Sementara itu, kata dia, Desa Srimartani dipilih sebagai salah satu model dari 100 desa sasaran program zakat community development (ZCD) Baznas karena merupakan salah satu desa yang pernah terdampak gempa terparah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dengan pembangunan program pemberdayaan masyarakat di desa itu, lanjut dia, diharapkan kemandirian masyarakat dapat terbangun serta terjalin hubungan jangka panjang antara Baznas dengan desa setempat.
Dengan menggandeng Fakultas Teknologi Pertanian UGM, kata dia, diharapkan dapat membangun kemandirian masyarakat khususnya dalam bidang pangan dan energi melalui pembinaan di bidang pertanian.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Lilik Soetiarso menilai program pembangunan masyarakat yang diajukan Baznas tersebut sesuai dengan misi fakultas.
Sehingga fakultas mendukung penuh pelaksanaan program itu. Beberapa Desa di Kecamatan Piyungan termasuk Desa Srimartani sebelumnya masih menghadapi permasalahan produktivitas pertanian.
“Dalam program pengembangan masyarakat yang diajukan oleh Baznas. Kami memberikan bimbingan dari hulu sampai hilir atau dari pasca panen sampai produk jadi,”katanya.
Selain melibatkan ahli teknologi pertanian UGM, Lilik juga mengikutsertakan mahasiswa untuk membantu penyampaian mengenai intensifikasi pertanian.
“Untuk membantu penyampaian bimbingan pertanian kami, juga mengikutsertakan 50 mahasiswa untuk KKN di desa Piyungan sebagai komunikator program pengembangan pertanian yang telah kami rancang,”katanya.