Jogja
Rabu, 28 Maret 2012 - 10:09 WIB

"BBM Boleh Naik, Asal SBY Turun"

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Budayawan Kulonprogo, Ki Suparman mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi penolakan kenaikan harga BBM itu, katanya, dilakukan seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, teori kedaulatan rakyat menyatakan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat sehingga pemerintah harus mendengar keinginan rakyat. “(Tuntutan) Ini amanah rakyat dan pemerintah harus mendengarkan tuntutan itu. Seluruh budayawan di Indonesia menolak kebijakan (kenaikan harga BBM) tersebut. Sebab, kenaikan harga BBM akan berdampak pada naiknya jumlah kemiskinan,” ungkap Ki Suparman kepada Harian Jogja, Selasa (27/3).

Advertisement

Ia menambahkan, jika pemerintah berkukuh menaikkan harga BBM, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat kecil. Adapun masyarakat yang memiliki penghasilan besar tidak akan terdampak dengan kenaikan harga BBM. “Kekayaan dan sumber daya alam di Negeri ini sangat besar. Apa-apa ada. Hanya, pemerintah mengelolanya dengan tidak benar. Lalu kenapa rakyat kecil yang harus terus digencet?,” kritiknya.

Kalaupun tidak ada jalan lain harga BBM harus naik, menurut Ki Suparman, Presiden SBY harus turun karena sudah tidak berpihak lagi kepada masyarakat kecil. “Dulu saat kampanye, SBY bilang, jangan bohongi rakyat. Sekarang? Seharusnya subsidi untuk rakyat ditambah bukan justru dikurangi. Kalaupun harga BBM harus naik, maka SBY harus turun,” pungkasnya. (ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BBM SBY
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif