Jogja
Selasa, 30 Agustus 2011 - 11:45 WIB

Beda keyakinan, Salat Id banyak digelar di lapangan

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Sebagian masyarakat Kulonprogo telah merayakan Idulfitri 1432 H, Selasa (30/82011). Namun lantaran jatuhnya Lebaran tidak bersamaan, kebanyakan masjid-masjid yang ada di Kulonprogo sepi.

“Salat Idulfitri kebanyakan dilakukan di lapangan terbuka, seperti misalnya di Alun-alun Wates dan lapangan-lapangan desa,” ujar Kepala Kantor Kementrian Agama Kulonprogo Ridwan Priyanto, saat dihubungi Harian Jogja, Selasa (30/8/2011) pagi.

Advertisement

Meski tahun ini peringatan 1 Syawal sebagai penanda Idulfitri tidak diperingati secara bersamaan, namun masyarakat Kulonprogo sendiri, menurutnya, terbilang tertib dan saling menghormati keyakinan masing-masing. “Saya harap ini akan terus terjalin,” ujarnya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Abdul Ghofar menegaskan keputusan pihaknya menggelar Salat Idulfitri pada Selasa pagi lantaran mengikuti keputusan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meski begitu, tak henti-hentinya dirinya mengingatkan masyarakat Kulonprogo khususnya warga Muhammadiyah yang merayakan Idulfitri hari ini untuk tidak mempermasalahkan perbedaan perayaan tersebut.

Sementara itu Joko Samudro, Kepala Dukuh Sidorejo, Desa Banaran, Galur mengatakan warganya tidak tahu menahu soal perbedaan tersebut. “Warga saya hanya mengikuti arahan dari Koordinator PHBI Dukuh Sidorejo saja,” ujarnya.(Harian Jogja/ARI)

Advertisement

keterangan foto:
SALAT DI LAPANGAN: Ribuan jamaah dari Desa Banaran, Galur dan sekitarnya menggelar Salat Idulfitri di Lapangan Desa Banaran, Kecamatan Galur, Selasa (30/8/2011).(HARIAN JOGJA/ARIEF JUNIANTO)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif