SOLOPOS.COM - Wisatawan menikmati pemandangan dari Puncak Suroloyo Pegunungan Menoreh Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Bedah Menoreh buka akses ekonomi warga sekitar

Harianjogja.com, KULONPROGO- Jalan Bedah Menoreh diharapkan buka akses ekonomi warga sekitar Menoreh.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, RM Astungkoro menyatakan jika ruas jalan Bedah Menoreh akan dibangun dengan lebar sekitar 14 meter. Pembangunan akses jalan Bedah Menoreh ini diharapkan memicu pertumbuhan perekonomian warga sekitar. Namun, ia mengakui perlu dibangun banyak infrastruktur tambahan untuk menunjang fasilitas tersebut.

Jalan ini rencananya akan menghubungkan bandara baru yang akan dibangun di Temon, Kulonprogo dengan wilayah Magelang.

“Jadi akan ada jalur dari sini, naik ke atas sampai turun ke wilayah Magelang,” ujar Astungkoro, Sabtu (3/1/2016).

Astungkoro menambahkan sebagian ruas jalan akan dibuka dan dibangun oleh para investor penambangan andesit dan sisanya ke pemerintah daerah Kulonprogo.

“Nanti dari lebar 20 sekian kilometer, yang delapan kilometer diserahkan ke Pemda, sisanya dipakai untuk jalan tambang,” jelas Astungkoro.

Saat ini proses pembangunan telah sampai pada tahap pembicaraan dengan warga untuk ganti rugi tanahnya oleh investor. Ada tujuh orang warga yang saat ini terkena dampaknya dan akan direlokasi.

Ia juga menguraikan jika saat ini sedang ada pembicaraan antara pemerintah Kulonprogo dengan Kementrian Binamarga mengenai pembangunan jalan Bedah Menoreh.

“Sekarang masih dalam konteks proposal, rencananya aka nada dana beberapa ratus biliar yang bisa dialokasikan,” ujar Astungkoro. Karena itulah, ia menyatakan jika masalah pembebasan tanah dan desainnya harus benar-benar dipastikan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sukoco menyatakan jika saat ini pemda DIY masih meminta dilakukan survey ulang mengenai ruas jalan untuk proyek Bedah Menoreh. Pasalnya, ruas jalan yang diusulkan masih dianggap tidak mungkin karena terlalu sempit dan berbatasan dengan jurang dan tebing.

“Masih mencari yang memenuhi ketentuan, paling tidak 11 meter untuk jalan provinsi,” jelasnya.

Sukoco juga memaparkan jika proyek Bedah Menoreh akan dimulai dari utara wilayah Kalibawang hingga ke perbatas Kulonprogo yang menyambung ke wilayah Temon. Jalur ini sekaligus menyambukan Kulonprogo dengan perbatasan wilayah Magelang dan Purworejo.

Selama tahun 2015 sendiri, pemkab Kulonprogo telah melaksanakan proyek Bedah Menoreh yang pembiayaannya bersumber dari APBD. Namun, untuk mensukseskan proyek ini dibutuhkan lebihbanyak dana yang saat ini sedang diajukan ke pemerintah pusat. “Dengan anggaran Rp100miliar saja belum tuntas jadi saat ini sedang meminta dukungan ke pusat,” ujar Sukoco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya