SOLOPOS.COM - Wisatawan menikmati pemandangan dari Puncak Suroloyo Pegunungan Menoreh Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Bedah Menoreh mulai tahap awal.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Panjang ruas jalan Bedah Menoreh diperkirakan mencapai 63,6 kilometer. Program ini sekaligus akan diselaraskan dengan dengan pengembangan Proyek Startegis Nasional (PSN) kawasan Borobudur dan keberadaan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Program Bedah Menoreh sendiri dinyatakan masih berada dalam tahap awal. Meski demikian, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo menyatakan ada sejumlah ruas jalan yang sudah dipetakan untuk program tersebut. Bedah Menoreh direncanakan dari ruas Siluwok-Klepu melewati Waduk Sermo, Goa Kiskendo, Wisata Kebun Teh Tritis, Wisata Puncak Suroloyo, Wisata Ziarah Sendangsono, Bendo hingga ke Borobudur.

“Panjangnya sekitar 63,6 km dan diselaraskan dengan program Borobudur,”ujarnya pada Senin (11/4/2016).

Meski demikian, tahap pembangunan fisik ruas jalan tersebut belum diperkirakan waktunya. Nurcahyo menjelaskan program tersebut masih dalam tahap kajian dan belum memiliki Detail Engineering Design (DED). Proyek ini diharapkan mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat.

Terlebih lagi, pemerintah pusat kini sedang menyusun peraturan presiden (perpres) terkait kawasan Borobudur, salah satunya pembentukan otoritas Borobudur. Nurcahyo menguraikan kawasan seluas 5.000 hektar di wilayah Kulonprogo dan Magelang akan dikembangkan guna kepentingan tersebut. Meski demikian, luas wilayah Kulonprogo yang akan termasuk dalam kawasan tersebut diperkirakan hanya mencapai 1,7hektar. Luasan tersebut mencakup sejumlah desa antara lain Desa Gerbosari, Ngargosari, dan Sidoharjo di Kecamatan Samigaluh dan Desa Banjaroya di Kecamatan Kalibawang.

Meski demikian, Pemkab Kulonprogo mulai mengerjakan sejumlah bagian dari ruas jalan Bedah Menoreh tersebut.

“Ada tiga proyek jalur Bedah Menoreh di Samigaluh tahun ini,”ungkap Nurcahyo.

Proyek tersebut antara lain peningkatan kualitas jalan dengan aspal jalur Tegalsari-Kebonharjo sepanjang 150 meter, peningkatan kualitas jalan dengan beton jalur Nglambur-Plono sepanjang, dan pembangunan jembatan Krasak. Di sisi lain, kondisi ruas jalan di jalur Bedah Menoreh sendiri saat ini masih belum ideal. Pasalnya, kini lebar jalan hanya mencapai tiga-empat meter. Adapun minimal luas jalan yang dibutuhkan berkisar 9-14 meter.

Sebelumnya, Sekda Kulonprogo, Astungkoro menyatakan Bedah Menoreh diproyeksikan sebagai jalur transportasi penghubung kawasan Borobudur dengan bandara NYIA di Temon, Kulonprogo. Pemkab Kulonprogo sendiri berharap keberadaan Bedah Menoreh membuka akses ekonomi warga di sekitar wilayah Pegunungan Menoreh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya