SOLOPOS.COM - BEDAH RUMAH—Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo (kanan) tengah mengamati kediaman Jemiyem, 58, warga Pedukuhan Sadang Rt.036/Rw.13 Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Minggu (22/4). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

BEDAH RUMAH—Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo (kanan) tengah mengamati kediaman Jemiyem, 58, warga Pedukuhan Sadang Rt.036/Rw.13 Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan, Minggu (22/4). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

KULONPROGO—Jemiyem, 58, warga Pedukuhan Sadang RT036/RW13 Desa Tanjungharjo, Kecamatan Nanggulan akhirnya bisa bernafas lega.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Berkat gotong royong warga dan bantuan dari para donator, gubuk reot yang sebelumnya menjadi tempat tinggal Jemiyem berubah menjadi “istana”. Jemiyem yang tuna netra itu kini bisa hidup di rumah yang layak bersama seorang cucunya, Dianeka Hemalia Putri, 4,5.

Ketua Panitia Pembangunan rumah Jemiyem, Ngadijono mengatakan, setelah dipugar bersama warga serta partisipasi dari para donatur pembanguan akhirnya selesai dilakukan. Alas rumah, katanya, sudah diplester tapi untuk jendela masih ditutup dengan papan bekas cor sehingga belum bisa digunakan. Mendengar penjelasan Ngadijo, Darto salah seorang Anggota DPRD Kulonprogo Dapil Nanggulan-Sentolo menyanggupi untuk membantu dua jendela tersebut.

Dijelaskan Ngadijo, pembangunan rumah Jemiyem menghabiskan dana dari sumbangan pembaca Harian Jogja dan warga masyarakat Tanjungharjo sebesar Rp33 juta.

“Kini, berkat bantuan berbagai pihak termasuk pembaca Harian Jogja, Bapak Olan warga Desa Sukoreno Sentolo, pembangunanya selesai dilakukan,” ungkap Ngadijono, Minggu (22/4) dilokasi.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya