SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Begal di Jogja tertangkap. Pelaku sudah puluhan kali melakukan aksi di sejumlah titik di Jogja, Sleman dan sekitarnya

Harianjogja.com, SLEMAN- Dua remaja ditangkap karena kasus pembegalan. Mereka yakni Wahyu Kusworo, 20, serta rekannya, SAP, 16, siswa kelas satu SMA di Sleman. Keduanya tercatat sebagai warga Muja-Muju, Umbulharjo Jogja.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka ditangkap Unit Reskrim Polsek Mlati Sleman, di Muja-Muju, Umbulharjo, Kota Jogja, Minggu (8/3/2015) malam. Satu di antaranya terpaksa ditembak karena berusaha kabur.

Kapolsek Mlati Kompol Sarwendo menambahkan, dari hasil pemeriksaan, tersangka Wahyu dan SAP mengakui melakukan perampasan lebih dari 50 kali sejak 9 Januari 2015.

Sebanyak 40 kali di antaranya berhasil mendapatkan barang milik para korban, sedangkan lainnya gagal.

Modus yang digunakan kedua tersangka yakni membuntuti calon korban, kemudian saat sampai di tempat sepi mereka merampas barang bawaan korban.

Tersangka Wahyu bertindak sebagai joki sekaligus perencana, sedangkan SAP membonceng dan menarik tas korban.

Panit Reskrim Polsek Mlati Iptu Darban mengatakan, tersangka Wahyu tergolong licin. Bahkan pihaknya sempat dikelabui tersangka saat diminta menunjukkan barang bukti yang dibuang.

“Tasnya dibuang di Kalasan, tapi dia mengaku dibuang di Pakem. Jadi kami dibohongi sampai Pakem. Karena berusaha kabur terpaksa kami lumpuhkan,” katanya.

Tersangka Wahyu mengakui pernah membegal di Jembatan Layang Janti sebanyak 11 kali tanpa kegagalan. Sekitar 10 kali di sekitar Selokan Mataram, Depok, Sleman, beberapa di antaranya gagal,  kemudian di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, hingga Jalan Imogiri, Bantul.

“Sudah tidak ingat totalnya, tetapi lebih dari 50 kali dari Februari hingga Maret 2015,” ujar Wahyu.

Sedangkan tersangka SAP mengaku lebih dulu diajari Wahyu sebelum beraksi. Setelah berhasil kemudian selalu ikut sebagai eksekutor. Ia mengakui hampir setiap malam beraksi dan hanya libur ketika sakit.

“Saya diberi hasil paling banyak Rp400.000,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya