Jogja
Senin, 7 Februari 2022 - 12:12 WIB

Begini Kesaksian Korban Selamat dari Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri

Ujang Hasanudin  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu korban selamat bus wisata saat menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Salah seorang penumpang selamat dari kecelakaan maut di Jl. Mangunan-Imogiri, Bantul menuturkan detik-detik bus wisata yang mengangkut 47 orang penumpang dan sopir itu menabrak tebing di Bukit Bego, Minggu (6/2/2022).

Kecelakaan bus wisata itu menyebabkan 13 orang meninggal dan 34 orang lain luka-luka. Salah satu korban kecelakaan dan mengalami luka-luka, Danarto, 38, mau membagikan detik-detik bus wisata mengalami kecelakaan di Imogiri.

Advertisement

Saat kejadian, Danarto sempat terlempar dari bus. Warga Pundungsari RT 003/RW 002, Mranggen, Kecamatan Polokerto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu duduk tepat di samping sopir. Ia duduk di kursi tambahan dekat sopir.

Baca Juga : 5 Tahun Lalu, Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri Juga Terjadi Hari Minggu

Saat kecekakaan, dia tahu betul bagaimana bus menabrak tebing di Bukit Bego. “Waktu benturan saya terlempar dari bus, masuk selokan,” katanya saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022) pagi.

Advertisement

Danarto mengalami luka pada bagian kepala, kaki, tangan, dan punggung. Begitu sadar pascaterlempar dari bus, Danarto berusaha merayap ke atas. Ia mencari kedua anaknya.

Dalam kondisi darah bercucuran, Danarto berhasil menemukan kedua anaknya, Elsa Ramadani, 12, dan Aliya Dwi Oktavia, 7. Kemudian, dia mencari istrinya, Sri Rahayu, 35. Istri Danarto duduk tepat di belakang sopir.

Baca Juga : Selidiki Penyebab Laka Maut Bus Sukoharjo di Bantul, Ini Metode Polisi

Ternyata, Sri Rahayu sudah berada di luar bus, “Istri saya terlempar juga keluar bus,” ungkap Danarto.

Advertisement

Bus Alami Masalah

Danarto mengingat penumpang bus wisata pelat nomor AD 1507 EH itu 47 orang, termasuk sopir dan kenek. Rombongan family gathering perusahaan konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut berangkat dari Sukoharjo Minggu pukul 07.00 WIB.

Tujuan awal, yakni Malioboro, Puncak Becici di Bantul, dan Pantai Parangtritis. Namun, Malioboro bersih dari pedagang kaki lima (PKL) sehingga tujuan wisata diubah ke Tebing Breksi Sleman. Setelah itu, rombongan wisata ke Puncak Becici.

Baca Juga : Kecelakaan Bantul, Sopir Diduga Tabrakkan Bus ke Tebing Agar Aman

Dari situ, Danarto mengatakan bus mengalami masalah saat perjalanan ke Tebing Breksi dan Puncak Becici. Bahkan, bus sempat tidak kuat menanjak saat hendak menaklukkan tanjakan menuju Puncak Becici di Jalan Mangunan.

Advertisement

“Mesin mati. Di tengah tanjakan itu penumpang turun semua. Mesin bus kembali menyala dan penumpang naik lagi. Melanjutkan perjalanan,” ujarnya.

Danarto mendapatkan penjelasan dari sopir bahwa bus mengalami masalah pada filter. Kata sopir bus, filter kotor. Saat itu, sopir meminta penumpang tidak panik.

Baca Juga : Wisata Pilu Karyawan Garmen Sukoharjo, Penumpang Terlempar ke Luar Bus

Mereka melanjutkan perjalanan. Sampai jalan menurun di Jl. Mangunan-Imogiri, Danarto mengingat bahwa bus masih melaju normal. Namun, saat sampai tikungan Bukit Bego, sopir terlihat panik dan memainkan perseneling. Setelah itu, bus melaju oleng ke kanan dan kiri.

Advertisement

Allahu Akbar! Allahu Akbar!

“Bus melaju kencang, diduga rem blong. Kemudian ‘bruk’, menabrak tebing,” katanya.

Ia sempat melihat posisi perseneling tiga saat melaju di jalanan menurun. Menurutnya, sopir bus membanting setir ke kanan karena di depan ada truk pengangkut pasir.

Baca Juga : Korban Tewas Bus Wisata Karyawan Garmen Sukoharjo Menjadi 13 Orang

Hal senada disampaikan istri Danarto, Sri Rahayu. Sri Rahayu mengungkapkan suasana penumpang panik dan berteriak memuji asma Allah sesaat sebelum bus menabrak tebing Bukit Bego.

“Sopir enggak bilang apa-apa. Tapi, penumpang teriak Allahu Akbar! Allahu Akbar! Setelah itu ‘bruk’ langsung menabrak tebing,” ungkap Sri Rahayu.

“Saya ikut terlempar ke luar,” imbuhnya.

Advertisement

Baca Juga : Bus Pengangkut Karyawan Kecelakaan di Bantul, 4 Meninggal Dunia

Sampai berita ini ditulis, keluarga Danarto, yakni istri, dua anak, dan seorang mertua masih menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Bantul. “Luka yang paling parah [dialami] mertua saya. Tulang tangan patah,” ungkap Danarto.

Kasatlantas Polres Bantul, AKP Gunawan, mengatakan jumlah korban meninggal akibat kecelakaan maut bus wisata di Imogiri itu hingga Senin (7/2/2022) pagi sebanyak 13 orang. Korban kecelakaan di Imogiri lainnya masih menjalani perawatan.

“Ada juga yang sudah pulang karena luka ringan,” ujar Gunawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif