Jogja
Senin, 7 Februari 2022 - 15:06 WIB

Begini Kondisi Korban Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri Dirawat RS Jogja

Ujang Hasanudin  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu korban selamat bus wisata saat menjalani perawatan di PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Sejumlah korban selamat kecelakaan maut bus wisata di Jl. Mangunan-Imogiri, Bantul, Minggu (6/2/2022), masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit (RS) di Bantul, DIY.

Diberitakan sebelumnya, bus wisata pelat nomor AD 1507 EH mengangkut rombongan family gathering perusahaan konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Bus wisata mengalami kecelakaan di Jl. Mangunan-Imogiri.

Advertisement

Bus tersebut mengangkut 47 orang termasuk sopir dan kenek. Bus diduga mengalami rem blong dan menabrak tebing di Bukit Bego, Minggu (6/2/2022). Akibat kejadian itu 13 orang meninggal dan sisanya mengalami luka-luka.

Baca Juga : Bus Pengangkut Karyawan Kecelakaan di Bantul, 4 Meninggal Dunia

Advertisement

Baca Juga : Bus Pengangkut Karyawan Kecelakaan di Bantul, 4 Meninggal Dunia

Manajer Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul, Wayu Priyono, mengatakan menerima 16 orang korban kecelakaan bus wisata di Imogiri, Bantul. Dari jumlah tersebut 6 orang di antara meninggal dan sudah diantar pulang ke Sukoharjo pada Minggu malam.

Salah satu dari lima orang meninggal itu sopir bus wisata. Di sisi lain, 10 orang masih dalam perawatan, termasuk anak-anak,

Advertisement

Baca Juga : Begini Kesaksian Korban Selamat dari Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri

Dihubungi secara terpisah, Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Sri Rahayuningsih, saat dihubungi Senin (7/2/2022) pagi, mengatakan total korban kecelakaan bus wisata yang masuk ke RSUD Panembahan Senopati 21 orang.

Dari jumlah itu, tujuh orang meninggal. Selain itu, tujuh orang mengalami luka ringan. Sisanya, 7 orang luka berat dan masih dalam perawatan intensif. “Posisi yang dirawat sekarang tinggal enam orang. Kemudian, satu orang dirujuk ke RS Bethesda sehingga di RSUD Panembahan Senopati tinggal lima orang,” jelas Sri Rahayuningsih.

Advertisement

Sri Rahayuningsih menyebut lima orang yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul itu dinyatakan suspect Covid-19. Ia menjelaskan lima orang tersebut menjalani perawatan khusus sesuai prosedur penanganan pasien suspect Covid-19. Mereka sudah dipindah ke ruang khusus.

Baca Juga : 5 Tahun Lalu, Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri Juga Terjadi Hari Minggu

Pengakuan Korban Selamat

Salah satu korban kecelakaan dan mengalami luka-luka, Danarto, 38, mau membagikan detik-detik bus wisata mengalami kecelakaan di Imogiri. Saat kejadian, Danarto sempat terlempar dari bus.

Advertisement

Warga Pundungsari RT 003/RW 002, Mranggen, Kecamatan Polokerto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu duduk tepat di samping sopir. Ia duduk di kursi tambahan dekat sopir.

Saat kecekakaan, dia tahu betul bagaimana bus menabrak tebing di Bukit Bego. “Waktu benturan saya terlempar dari bus, masuk selokan,” katanya saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022) pagi.

Baca Juga : Wisata Pilu Karyawan Garmen Sukoharjo, Penumpang Terlempar ke Luar Bus

Danarto mengalami luka pada bagian kepala, kaki, tangan, dan punggung. Begitu sadar pascaterlempar dari bus, Danarto berusaha merayap ke atas. Ia mencari kedua anaknya.

Dalam kondisi darah bercucuran, Danarto berhasil menemukan kedua anaknya, Elsa Ramadani, 12, dan Aliya Dwi Oktavia, 7. Kemudian, dia mencari istrinya, Sri Rahayu, 35. Istri Danarto duduk tepat di belakang sopir. Ternyata, Sri Rahayu sudah berada di luar bus, “Istri saya terlempar juga keluar bus,” ungkap Danarto.

Danarto mengingat penumpang bus wisata pelat nomor AD 1507 EH itu 47 orang, termasuk sopir dan kenek. Rombongan family gathering perusahaan konveksi di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut berangkat dari Sukoharjo Minggu pukul 07.00 WIB.

Baca Juga : Kecelakaan Bantul, Sopir Diduga Tabrakkan Bus ke Tebing Agar Aman

Tujuan awal, yakni Malioboro, Puncak Becici di Bantul, dan Pantai Parangtritis. Namun, Malioboro bersih dari pedagang kaki lima (PKL) sehingga tujuan wisata diubah ke Tebing Breksi Sleman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif