SOLOPOS.COM - Pembangunan perdana erection girder di atas selokan mataram untuk tol Jogja Bawen yang berlokasi di Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sleman, Sabtu (27/5/2023). - (Dok.JJB)

Solopos.com, JOGJA — Progres proyek tol Bawen Jogja atau Jogja Bawen saat ini telah memasuki tahap pekerjaan erection girder atau instalasi balok jembatan perdana. Pekerjaan konstruksi tol Jogja Bawen saat ini masih berkutat di Seksi 1 (Jogja-Banyurejo).

Dalam progresnya, pekerjaan konstruksi tol Jogja Bawen itu telah memasuki pekerjaan erection grider pada STA 68+825 di Selokan Mataram, Tempel, Sleman.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), A. J. Dwi Winarsa, menyampaikan dalam pekerjaan tersebut ada 20 gelagar yang dibagi menjadi 2 dengan dimensi yang berbeda yakni 10 gelagar panjang bentang 40,8 meter dengan berat 88 ton, dan 10 gelagar panjang bentang 30,8 meter dengan berat 58 ton. Pekerjaan tersebut juga menggunakan 2 unit crawler crane cap 250 ton (crane erection) dan 1 unit crawler crane cap 120 ton (crane loading).

“Proses pengangkatan hingga pemasangan membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk setiap bentang girder. Penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan selesai dalam waktu 5 hari terhitung sejak tanggal 23 Mei 2023,” katanya, Sabtu (27/5/2023).

Ia mengatakan kegiatan erection girder ini sudah disiapkan dengan baik sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. “Proses erection girder memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan meliputi kualitas, waktu, biaya, metode dan risiko,” katanya.

Dalam melakukan kegiatan tersebut, menurut Dwi penerapan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga telah dilakukan penyedia jasa dalam pemeriksaan kondisi alat dan sarana penunjang, kesehatan petugas, dan operator alat berat.

“Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga proses erection girder ini tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Pekerjaan jembatan ini juga dibuat agar tidak mengganggu aliran Selokan Mataram,” ucapnya.

Pelaksanaan Erection Girder perdana ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap progres enyelesaian konstruksi jalan tol Jogja-Bawen atau Bawen Jogja. “Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Jogja atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam,” ucapnya.

Dwi berharap pembangunan jalan tol ini dapat melancarkan distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.

Sekadar informasi, tol Jogja-Bawen akan dibangun sepanjang 75,82 km dengan melintasi dua provinsi yakni Jateng dan DIY. Pengerjaan proyek ini ditargetkan selesai dalam dua tahun dengan menelan biaya konstruksi mencapai Rp10,65 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya