SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

BEI DIY mengajak masyarakat membeli kembali Indonesia dengan menanam modal pada perusahaan yang ada di Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak masyarakat untuk membeli kembali Indonesia dengan menanamkan modalnya pada perusahaan yang ada di Indonesia. Pasalnya, kepemilikan saham di Indonesia saat ini masih didominasi asing.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza mengutarakan, komposisi kepemilikan saham di Indonesia yakni 63% asing dan 37% lokal. Kondisi tersebut menunjukkan Indonesia masih tergantung pada investor asing.

Jumlah investor pasar modal di Indonesia berjumlah 427.068 single investor identification (SID) per November 2015. Sementara itu, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya sebesar 37% atau 149.817 SID. Artinya, jumlah investor di pasar modal domestik belum mencapai 1% dari total penduduk Indonesia.

“Untuk wilayah DIY,  jumlah investor yang tercatat per November 2015 sebesar 11.943 investor di mana 30 persen merupakan mahasiswa. Sampai akhir Desember kami perkirakan masih bisa tambah 300 hingga 400 investor lagi,” ujar dia kepada wartawan dalam Workshop Wartawan Meningkatkan Daya Saing Global di Hotel Harper Mangkubumi Jogja, Jogja, Kamis (17/12/2015).

Irfan mengatakan, jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebanyak 15% year on year. Potensi di DIY dinilai besar sehingga ia optimistis pada 2016, jumlah investor akan meningkat 25%. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah komposisi kepemilikan saham di pasar modal menjadi 50%-50% atau 60% untuk lokal dan 40% untuk asing.

“Sehingga, ketika asing menarik dana mereka, Indonesia akan tetap baik-baik saja,” ujar dia.

Irfan menyebutkan, transaksi yang terjadi di pasar modal DIY setiap bulan rata-rata Rp250 miliar. Adapun jenis saham yang menjadi favorit antara lain saham syariah di mana transaksinya bisa mencapai Rp100 miliar dari total transaksi.

Untuk meningkatkan jumlah investor, beberapa langkah diambil misalnya dengan bekerjasama dengan universitas dengan membuka galeri investasi. Selain itu, dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta media massa juga diperlukan untuk meningkatkan literasi pasar modal bagi perusahaan dan masyarakat.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) Suryadi mengatakan, masyarakat tidak perlu takut ketika berinvestasi melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI. Hal itu disebabkan, KPEI memiliki tugas untuk menjadi lembaga kliring dan penjaminan yang andal untuk  menyediakan layanan terbaik di pasar modal Indonesia.

Ia menjelaskan, KPEI merupakan LPK di pasar modal Indonesia yang menjalankan perannya sebagai penyedia jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Proses kliring bertujuan untuk menentukan bahwa setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian.

“Fungsi utama KPEI adalah bertindak sebagai penjual untuk setiap pembeli dan sebagai pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa efek,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya