SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kabupaten Kulonprogo berencana menambah jumlah Kampung KB tahun ini

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPMDDalduk dan KB) Kabupaten Kulonprogo berencana menambah jumlah Kampung KB tahun ini.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Langkah itu diharapkan dapat mengoptimalkan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Hal itu diungkapkan Kepala DPMDDalduk dan KB Kulonprogo, Sri Utami pada pembukaan rapat koordinasi program KKBPK di Gedung Binangun, Wates, Kamis (27/4/2017).

Sejak tahun lalu, program Kampung KB sudah diterapkan di Dusun Tegiri II, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo. “Tahun lalu baru ada satu. Tahun ini akan diikuti dengan terbentuknya 11 Kampung KB di 11 kecamatan lain,” kata Sri.

Sri memaparkan, Kampung KB dirancang untuk menekan bonus demografi dari laju pertumbuhan penduduk. Sasarannya justru wilayah dengan capaian program KKBPK yang cenderung minim. Warga setempat bakal mendapatkan bimbingan dan pendampingan secara intensif agar lebih dekat dan mampu merasakan manfaat dari program tersebut.

Meski begitu, kegiatan Kampung KB tidak melulu tentang pengendalian laju pertumbuhan penduduk. Segala bentuk kegiatannya bisa disinergikan dengan berbagai program pembangunan daerah di bidang lain.

Program kependudukan akan dipadukan dengan upaya pembangunan keluarga sejahtera dan berbagai sektor pendukungnya secara sistematis.

“Kampung KB jumlahnya akan semakin banyak setiap tahun. Harapannya, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat sehingga ada kontribusi dari berbagai instansi terkait,” ujar Sri.

Sri menambahkan, DPMDDalduk dan KB Kulonprogo juga berupaya meningkatkan efektivitas program KKBPK melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) serta Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulonprogo. “Jadi anak-anak yang mau masuk SMP bisa diberi informasi tentang GenRe, salah satunya untuk mengurangi angka pernikahan dini. Kemenag juga bia memberikan konseling kepada calon pengantin atau tim kami yang masuk untuk memberikan layanan di KUA,” ucap dia menerangkan.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY, Bambang Marsudi mengungkapkan, DIY telah memiliki 23 Kampung KB. Keberadaan Kampung KB diharapkan mendukung optimalisasi program KKBPK, khususnya dari wilayah pinggiran. Pemerintah memprioritaskan wilayah miskin, padat penduduk, dan daerah tertinggal atau perbatasan.

“Mereka diharapkan juga terjangkau oleh manfaat program secara langsung, apalagi jika capaian program KKBPK di wilayah itu belum optimal,” ungkap Bambang.

Bambang lalu mengatakan, pihaknya berupaya melakukan penanaman nilai pendidikan karakter melalui revolusi mental berbasis keluarga. Menurutnya, keluarga merupakan wahana pendidikan pertama dan utama yang dapat membentuk karakter positif individu sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya