Jogja
Rabu, 29 Juni 2022 - 21:24 WIB

Beli Pertalite & Solar Pakai MyPertamina, SPBU Jogja: Siap, Tapi Repot

Yosef Leon  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenis BBM paling irit untuk kendaraan ada di SPBU. (Pertamina.com)

Solopos.com, JOGJA — Kota Jogja menjadi salah satu daerah yang akan menerapkan pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi MyPertamina. Kebijakan dari Pertamina Patra Niaga ini berlaku mulai 1 Juli 2022.

Atas pemberlakuan aturan itu, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Joga mengaku siap menerapkan aturan pembelian pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina. Bahkan, beberapa SPBU di Kota Jogja telah mulai mengguanakan aplikasi itu untuk pembelian sejumlah BBM.

Advertisement

Supervisor SPBU Timoho, Alvian Febrianto, mengatakan pihaknya siap untuk menerapkan penggunaan aplikasi MyPertamina dalam pembelian pertalite. Hanya saja sampai saat ini pihaknya belum mengetahui teknis penggunaannya ke depan bagaimana karena masih dalam proses sosialisasi.

“Kalau mesin EDC untuk penggunaan MyPertamina sudah ada dan sudah berjalan di sini. Kalau di sini ya discan dan MyPertamina itu sebagai alat pembayaran. Setelah transaksi nanti petugas akan arahkan mesin EDC yang ada barcode dan pelanggan akan menscan, langsung otomatis,” ujarnya, Rabu (29/6/2022).

Advertisement

“Kalau mesin EDC untuk penggunaan MyPertamina sudah ada dan sudah berjalan di sini. Kalau di sini ya discan dan MyPertamina itu sebagai alat pembayaran. Setelah transaksi nanti petugas akan arahkan mesin EDC yang ada barcode dan pelanggan akan menscan, langsung otomatis,” ujarnya, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga: Bikin Gaduh! Holywings Jogja Ditutup

Menurut Alvian selama ini tidak ada kendala yang signifikan selama proses penggunaan aplikasi itu. Hanya sesekali saja transaksi gagal akibat jaringan yang kurang optimal.

Advertisement

Pihaknya juga tidak khawatir jika penggunaan aplikasi MyPertamina dalam pembelian pertalite nantinya akan mengurangi konsumen. Ia mengaku pembelian BBM jenis itu akan tetap diminati masyarakat lantaran harganya yang cukup murah.

“Ketakutan kekurangan pembeli pertalite tidak ada. Karena kalau harga eceran kan lumayan mahal sekarang. Itu juga jarang yang jual, karena SPBU tidak boleh pembelian pakai jeriken,” ungkapnya.

Baca Juga: Kecamatan Terpadat di Kota Jogja, Luasnya Kurang dari 1 KM Persegi

Advertisement

Meski demikian, ia berpendapat bahwa penerapan itu nantinya akan membuat konsumen dan petugas repot. Antrean ditakuti akan semakin panjang mengingat waktu yang dibutuhkan cukup lama.

“Tapi menurut kami ya bakalan repot kalau untuk pembeli sepeda motor diterapkan. Karena antreannya cukup panjang, mungkin bisa sampai lima menit untuk melayani satu pelanggan. Kalau mobil ya mungkin saja,” jelasnya.

Hal serupa diungkapkan Tegar Saputra, pengelola SPBU swasta yang berada di kawasan Semaki, Umbulharjo. Menurutnya, penggunaan aplikasi ini tentunya bakal merepotkan petugas dalam melayani konsumen.

Advertisement

Baca Juga: Waspada! 4 Anak di Jogja Jadi Korban Pelecehan Seksual

“Takutnya nanti antrean sampai ke jalan karena di sini kan sempit,” kata Tegar.

Salah seorang pengemudi ojek online, Robi Maruli mengaku tidak masalah dengan penggunaan aplikasi dalam pembelian pertalite. Hal ini menurutnya akan semakin membuat konsumsi pertalite tepat sasaran karena otomatis terdeteksi dengan aplikasi.

“Malah bagus menurut saya, karena selama ini ya bisa dilihat sendiri sejak pertamax naik semua jadi beralih ke pertalite,” kata Robi.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul SPBU di Jogja Mengaku Bakal Kerepotan Menggunakan My Pertamina

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif