Kepala Seksi Pencegahan dan Kesigapsiagaan BPBD Kabupaten Kulonprogo, Hepi Eko Nugroho mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun desa atau dusun yang meminta dropping air
Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian
Harianjogja.com, KULONPROGO-Belum adanya permintaan masyarakat kepada Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo untuk dropping air.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesigapsiagaan BPBD Kabupaten Kulonprogo, Hepi Eko Nugroho mengatakan hingga saat ini belum ada satu pun desa atau dusun yang meminta dropping air. Menurutnya keadaan di Kulonprogo masih aman.
“Kalau ada permintaan, kami langsung akan action di lapangan. Kami punya 28 petugas yang secara bergantian berjaga. [Belum darurat kekeringan] karena belum ada permintaan. Kalau sudah banyak yang minta dropping air baru status akan kami tingkatkan ke darurat kekeringan,” jelasnya kepada wartawan saat menghadiri sosialisasi dan simulasi kebakaran di Pasar Wates, Selasa (18/7/2017).
Menurut Hepi Eko Nugroho, angka permintaan dropping air selalu menurun dari tahun ke tahun. Ia menyebut ada beberapa penyebab yang disinyalir membuat permintaan dropping air menurun seperti penetrasi jaringan air Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) yang semakin luas, serta meningkatnya kesadaran masyakat dalam menjaga sumber mata air dan menghemat air.
Ia menyampaikan saat ini masyarakat sudah mulai paham untuk menggunakan air secukupnya ketika datang musim kemarau. Saat datang musim kemarau, imbuhnya, masyarakat hanya akan menggunakan air untuk kebutuhan dasar seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci.
“Masyarakat sudah mengurangi penggunaan air untuk kegiatan macam-macam. Air yang digunakan untuk kolam dan menyiram tanaman biasanya dihentikan terlebih dahulu,” jelasnya.