Belum Cukup Umur, Batal Donor Darah

Harianjogja.com, SLEMAN—Memperingati acara puncak peringatan hari ulang tahun ke-27, SMA Negeri 1 Godean (Samgo) mengadakan aksi donor darah, Sabtu (18/1/2014).

Donor darah diikuti oleh beberapa siswa, alumni, anggota komite sekolah, sponsor dan perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Bagi siswa-siswa Smago, aksi kemanusiaan tersebut menjadi pengalaman pertama yang mengesankan.

Damar, salah satu siswa Smago mengaku baru pertama kali mendonorkan darahnya. Siswa kelas XII tersebut sempat merasa takut ketika jarum suntik akan ditusukkan padanya.

“Sebelumnya deg-degan tapi setelah selesai [donor darah] jadi merasa bangga,” katanya ketika masih melakukan proses pendonoran.

Begitu juga dengan Haryo. Siswa yang juga kelas XII itu baru pertama kali donor darah. Dia bahkan tampak begitu lemas setelah melakukannya. “Kayak hampir pingsan tapi itu katanya normal,” ucap Haryo.

Tercatat setidaknya 50 orang yang mendaftar untuk menjadi calon pendonor. Sayangnya hanya 20 di antara mereka yang bisa benar-benar mendonorkan darah.

“Sebagian besar karena kurangnya umur, berat badan, kadar hemoglobin dan rendahnya tekanan darah,” papar Arrijalu mengenai banyaknya calon pendonor yang gagal.

Acara bertema 3C : Care, Creative, Cultural itu juga diramaikan dengan berbagai stan yang menampilkan potensi Smago. Selain itu ada pula pertunjukan busana baju adat berbagai daerah yang mencerminkan bahwa siswa Smago tidak melupakan budayanya.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMA Negeri 1 Godean Slamet mengatakan sebelum acara puncak telah dilakukan beberapa kegiatan lain.

“Sebelumnya di bulan Desember ada lomba mural. Lalu Kamis-Jumat kemarin [16-17/1/2014] ada bakti sosial di Tobayan, Minggir,” ungkapnya.

Dia berharap seluruh rangkaian acara yang diadakan mampu menggali potensi khususnya siswa Smago.