SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi banjir. (JIBI/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mengklaim bencana banjir dan longsor yang terjadi nyaris di seluruh wilayah Kulonprogo sejak pekan lalu masih terkendali dan belum ada rencana peningkatan status bencana.

Berdasarkan rapat koordinasi dengan berbagai SKPD, Selasa (24/12) lalu, BPBD menerima laporan kendala di berbagai aspek telah diatasi.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, menguraikan, Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kulonprogo melaporkan air sudah mulai surut dan tanaman padi dipastikan bisa dipanen.

“Demikian pula halnya dengan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (KP4K) sudah menyampaikan hal serupa dengan Dispertanhut,” ujarnya saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (26/12/2013).

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), kata dia, juga telah menyalurkan logistic dan bantuan kepada warga yang terdampak bencana. Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah berkoordinasi dengan puskesmas yang berada di 12 kecamatan untuk memberikan pelayanan 24 jam kepada warga yang terdampak bencana.

Dari segi pemulihan fisik, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melaporkan sudah melakukan perbaika sesuai dengan kaidah.

Kendati demikian, Untung tidak menampik, terdapat kemungkinan bencana masih akan berlangsung selama musim penghujan, akan tetapi saat semua pihak sudah siap, kerugian dapat diminimalkan.

Terkait peningkatan status, ia mengaku belum mendapat pemberitahuan dari BMKG perihal pentingnya merealisasikan hal tersebut. “Tidak bisa sembarangan menaikkan status bencana,” katanya.

Disebutkannya, dasar menaikkan status bencana, antara lain, informasi dari BMKG dan frekuensi dari laporan bencana yang terjadi. Sejauh ini, ia menilai laporan kejadian bencana belum terlalu sering dan terkendali.

Ia menambahkan Kecamatan Sentolo dan Kalibawang saja yang luput dari bencana setelah hujan deras mengguyur Kulonprogo pekan lalu. Banjir terjadi di kecamatan, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, Panjatan, Galur, Lendah, serta Temon yang menyebabkan ratusan rumah dan beberapa sekolah terendam.

Sementara, bencana tanah longsor terjadi pada beberapa titik di kecamatan Girimulyo, Pengasih dan Samigaluh. Peristiwa pohon tumbang terjadi di empat titik di kecamatan Nanggulan dan Lendah yang menimpa rumah warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya