SOLOPOS.COM - Petugas Dinsosnakertrans Kulonprogo mengecek logistik untuk para korban bencana. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Bencana di Kulonprogo menyebabkan sejumlah titik pengungsian. Logistik bantuan bencana mulai menipis

Harianjogja.com, KULONPROGO– Selama beberapa hari, beberapa wilayah di Kulonprogo berstatus tanggap darurat menyusul bencana alam yang terjadi disejumlah titik.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Bantuan terus disalurkan ke wilayah yang terkena banjir hingga tanah longsor, namun kini logistik kian menipis, terutama logistik beras.

Menurut Kabid Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo Nur Hadiyanto, stok logistik masih terbilang cukup. Namun, diakuinya kebutuhan beras yang paling penting pasokannya mulai menipis.

“Sekarang stok beras di gudang kami, bahkan nol atau kosong. Kalau stok logistik makanan lainnya masih cukup,” ujar Nur saat ditemui di kantornya, Senin (27/4/2015).

Nur mengakui, stok bahan makanan yang tersisa telah disalurkan kepada warga yang terkena banjir di beberapa wilayah di Kulonprogo. Dia menyebutkan, bantuan logistik makanan yang disalurkan yakni 80 dos mie instan dan 100 paket lauk pauk. Sedangkan, untuk beras yang disalurkan dan dimasak di dapur umum disediakan 375 kilogram.

“Kami telah mengajukan logistik lagi, dan baru saja datang 500 paket lauk pauk dan selimut. Kalau untuk beras belum dapat dipenuhi secara langsung. Karena ada peraturan dari Menteri Sosial, untuk beras sekarang ini hanya distok di tingkat provinsi, tidak lagi dapat distok ditingkat kabupaten. Proses ini cukup menyulitkan,” jelas Nur.

Lebih lanjut Nur mengakui, ketersediaan beras yang menipis untungnya dapat segera teratasi dengan bantuan dari Bazda. Pasalnya, bantuan uang dari Bazda digunakan untuk menutup kekurangan beras bagi pada warga yang terdampak banjir pekan lalu.

Upaya lain untuk mengatasi masalah menipisnya logistik, Dinsosnakertrans Kulonprogo akan terus berkoordinasi dengan BPBD Kulonprogo.

“Persediaan logistik untuk mie instan saat ini masih 20 dos dan paket lauk pauk masih sekitar 100 paket. Lainnya masih ada bahan baku memasak, sedangkan untuk pengadaan beras secara periodik kami menerima 100 kilogram dalam sekali pengadaan,” tandas Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya