SOLOPOS.COM - Tanah longsor di Dusun Jelok RT 02 RW 03 Watugajah Gedangsari pada Rabu (9/11/2016) malam. (Foto istimewa Dokumen BPBD Gunungkidul)

Bencana Gunungkidul berupa tanah longsor masih megnancam warga

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Lima keluarga di Gunungkidul hingga kini masih mengungsi akibat rentetan bencana longsor yang terjadi setiap hari di wilayah ini. Pemerintah belum memutuskan apakah akan merelokasi korban longsor.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mencatat setidaknya ada lima keluarga yang kini masih mengungsi akibat tanah longsor dan tersebar di sejumlah kecamatan.

Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Gunungkidul Marno menyebutkan satu keluarga di Dusun Kedok Ploso, Pengkol Nglipar masih mengungsi.

Selain itu tiga keluarga di Desa Umbulrejo, Ponjong serta satu keluarga di Desa Beji, Ngawen. Alhasil, masih ada belasan jiwa yang kini masih mengungsi akibat bencana.

Sejumlah keluarga tersebut menurutnya tidak berani kembali ke rumah lantaran tanah tempat rumah mereka berdiri masih rentan mengalami longsor susulan. Sebagian keluarga tersebut mengungsi di rumah keluarganya yang lebih aman, sebagian lagi mengungsi ke rumah tetangga hingga ke rumah kepala desa setempat.

“Seperti di Ngawen, korban longsor mengungsi ke tempat keluarganya yang lebih aman namun tidak jauh dari lokasi longsor,” kata Marno, Senin (5/12/2016).

Camat Nglipar Sabarisman menuturkan longsor di Dusun Kedok Ploso, Pengkol tidak hanya menyebabkan rumah warga bernama Sukarno terancam tertimbun tanah sehingga penghuninya harus mengungsi.

Namun juga menyebabkan satu ruas jalan tertutup. Longsor di Dusun Kedok Ploso terjadi dua kali. Pertama pada Jumat dan terakhir Minggu dini hari lalu. “Tapi jalan yang tertutup sekarang sudah bisa dilewati, sudah dibersihkan oleh warga,” kata Sabarisman.

Sejatinya kata Sabarisman, ada dua rumah yang terancam tertimbun longsor di Desa Pengkol. Satu rumah lainnya milik warga bernama Suprapto di Dusun Pengkol, Desa Pengkol. Tanah seluas 500 meter persegi turun alias amblas sedalam satu meter.

“Rumahnya dibiarkan begitu saja, pohon-pohon juga enggak dipotong sama warga. Takutnya kalau ada pergerakan tanahnya makin amblas,” lanjut dia.

Sabarisman menyarankan penghuni rumah untuk pindah ke tempat yang lebih aman mengingat, potensi longsor susulan masih terjadi selama musim  hujan belum berakhir. Di sisi lain kata dia, pemerintah belum memiliki solusi apakah akan merelokasi korban longsor di Desa Pengkol atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya