SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bantuan Air Bersih (Dokumen)
Harian Jogja.com, SLEMAN—Kecamatan Prambanan terus mengatasi persoalan kekurangan air bersih yang selalu terjadi tiap musim kemarau. Saat ini, sebagian warga sudah bisa menikmati jaringan air bersih yang disediakan Pemda Sleman. Sayanghnya, satu pipa jaringan terputus karena pembanguan jembatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Julisetiono Dwi Wasito, membenarkan adanya pemotongan pipa air jaringan air di Prambanan. Kontraktor mengira pipa itu tidak bertuan sebab tidak ada aliran air.
“Kami langsung turun dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Untuk sementara jaringan ini tidak bisa digunakan. Namun kami akan berusaha agar secepatnya jaringan air itu bisa beroperasi lagi,” kata Juli, Kamis (26/9/2013).
Sistem jaringan tiga yang berlokasi di Dusun Ngeboran, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan ini melayani kebutuhan air bagi 1.535 kepala keluarga (KK). Sedangkan sistem jaringan satu melayani 1.942 KK dan sistem jaringan II menjangkau 1.744 KK.
Juli mengaku, saat ini banyak warga yang meminta dropping air bersih karena jaringan air tidak bisa berjalan lancar akibat besarnya biaya operasional. Di sisi lain, pemerintah tetap ingin mengoptimalkan kemandirian masyarakat dengan optimalisasi sistem jaringan air.
“Dropping air hanya dilakukan jika ada permintaan warga yang sangat mendesak. Sifatnya subsidi. Kalau kurang, kami juga minta bantuan swasta,” jelas Juli.
Kades Wukirharjo, Samidjan, mengatakan telah mengajukan bantuan dropping air sekitar 300 truk tangki. Bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 162 KK.
“Minggu lalu surat saya ajukan tapi sampai sekarang [Kamis (26/9)] belum ada tanggapan. Kami sangat berharap ada dropping air karena jaringan air tidak lagi lancar,” kata Samidjan.