Jogja
Rabu, 11 September 2013 - 21:50 WIB

BENCANA KEKERINGAN : Tiga Desa di Prambanan Kekurangan Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Yudi Kusdiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi

Harian Jogja.com, SLEMAN—Warga yang tinggal di perbukitan Prambanan, Sleman, mulai kekurangan air bersih. Warga di kawasan yang berbatasan dengan Gunungkidul serta Klaten itu harus membeli air bersih.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harian Jogja.com, Rabu (11/9/2013),  kekeringan melanda tiga desa yakni Desa Wukirharjo, Desa Gayamharjo dan Sambirejo.

Warga yang mampu, membeli air bersih dari pedagang swasta. Sedangkan warga miskin hanya bisa bertahan dengan mengandalkan air belik atau sumur kecil di wilayah itu.

Mugi, 56, warga Dusun Nawung, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, mengaku sejak sebulan terakhir warga mulai menghemat penggunaan air bersih. Mereka yang mengandalkan mata air sumur atau belik pun memanfaatkannya sesuai kebutuhan.

Advertisement

Hingga saat ini, Mugi mengaku belum pernah membeli air kepada pedagang swasta. Ia bersama keluarganya memilih bertahan dengan mengambil air di sumur meski kadang terlihat keruh.

“Sekarang airnya sudah berkurang, mudah-mudahan hujan segera turun,” ungkap dia saat ditemui Harian Jogja.com, Rabu (11/9/2013).

Kepala Desa Wukirharjo, Prambanan, Samijan, mengatakan terdapat sekitar 90 sampai 100 kepala keluarga (KK) dari tiga dusun di wilayahnya yang mulai kesulitan air. Dusun tersebut antara lain Dusun  Klumprit I, Klumprit II dan Losari II.

Advertisement

“Seperti tahun sebelumnya yang masih memilik sumber, ambil di sumber. Kalau sudah tidak memiliki dan mampu beli, mereka membeli,” katanya.

Diakuinya, kekeringan itu tidak hanya dialami warga dari Desa Wukirharjo melainkan juga dari Gayamharjo dan juga Sambirejo. Karena itu pihaknya telah mengajukan ke kecamatan untuk permohonan bantuan droping air bersih dari pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif