Jogja
Senin, 7 Oktober 2013 - 18:00 WIB

BENCANA KEKERINGAN : Tujuh Kecamatan di Kulonprogo Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi dropping air bersih. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, KULONPROGOBencana kekeringan tak hanya terjadi  di Gunungkidul, tujuh kecamatan di Kulonprogo juga mengalami hal yang sama. Wilayah yang mengalami kekeringan meliputi, Kalibawang, Kokap, Girimulyo, Pengasih, sebagian Nanggulan, Sentolo, serta Samigaluh. Persediaan air bersih hanya digunakan untuk minum dan gagal panen menjadi indikasi wilayah itu kekurangan air.

Seperti yang terjadi masyarakat Dusun Pagutan, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, yang menyimpan air bersih hanya untuk minum. Sementara, mandi dilakukan di sungai untuk mengirit persediaan air bersih.

Advertisement

“Kami kekurangan air karena musim panas dan biasanya tagana akan mendata dan melaporkan untuk minta dropping air bersih,” ujar Suradi, Dukuh Pagutan, Senin (7/10/2013).

Indikasi kekeringan lainnya, sebut dia, gagal panen padi yang terjadi baru-baru ini di wilayahnya, luasannya sekitar 25 hektare.
Pagutan merupakan salah satu dusun dari tujuh dusun di Purwoharjo dengan jumlah penduduk 145 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo, menyebutkan, beberapa proposal dari desa telah diterima terkait permintaan dropping air bersih.

Advertisement

Kendati demikian, ia belum tahu persis jumlah daerah yang telah tersalurkan air bersih.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif