SOLOPOS.COM - Warga berada di salah satu titik tanah amblas, di kediaman Makrina Dusun Tegalsari, Desa Purwosari, Senin (18/12/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Terdapat sedikitnya 32 titik longsor dan tanah amblas di Desa Purwosari Girimulyo Kulonprogo, Senin (18/12/2017)

Harianjogja.com, KULONPROGO– Terdapat sedikitnya 32 titik longsor dan tanah amblas di Desa Purwosari Girimulyo Kulonprogo, Senin (18/12/2017). Titik longsor itu terbentuk akibat hujan deras disertai angin kencang, saat badai siklon cempaka, Senin (27/11/2017) lalu.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulonprogo, Sudarmana menyebutkan, akibat bencana tanah amblas dan longsor, ada 94 jiwa mengungsi di empat titik pengungsian, menyebar di Dusun Gedong, Ngaglik, Ngroto, Tegalsari, Ponces, Desa Purwosari Girimulyo.

Ia menerangkan, longsor dan tanah amblas diketahui telah menyebabkan delapan rumah mengalami rusak berat dan harus direlokasi. Menurut dia, apabila rumah-rumah tersebut dihuni, maka sangat berisiko mengancam keselamatan penghuninya.

Sudarmana mengungkapkan, salah satu dampak cukup parah terjadi di Dusun Tegalsari. Menurut dia, kontur tanah di Dusun Tegalsari termasuk labil, terdapat retakan yang membahayakan dan berisiko longsor susulan bila turun hujan.

Dalam pantauan tim Tagana, retakan tanah yang terjadi itu masih memperlihatkan pergerakan yang signifikan bila turun hujan.

“Titik-titik longsor dan tanah amblas membentuk tapal kuda sepanjang 500 meter, dan akibat hujan Minggu (17/12/2017) malam telah terjadi penurunan 30 sentimeter,” kata dia, Senin (18/12/2017).

Di sepanjang pola tapal kuda itu, ada tiga rumah mengalami kerusakan berat. Lebih dari separuh bagian rumah hancur, lantai amblas, dan beberapa lainnya berlubang karena retak parah pada tembok rumah.

Tiga rumah tersebut antara lain rumah milik Suharti (57), Makrina Sugiyati (48), dan seorang warga lainnya yang berada di bawah rumah Makrina

Salah seorang warga dusun Tegalsari, Makrina Sugiyati mengatakan, di rumahnya telah terjadi tanah amblas yang ketinggiannya bervariasi mulai dari setengah meter hingga satu meter.

Kendati ia sudah membangun rumah dengan kawat tulang berukuran besar dan kontruksi cakar ayam, ternyata tidak bisa menghindarkan rumahnya dari kerusakan akibat tanah amblas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya