Jogja
Selasa, 29 Maret 2016 - 15:55 WIB

BENCANA KULONPROGO : Laguna Pantai Glagah Diterjang Angin Kencang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat angin kencang pada Selasa (29/3/2016) dini hari. (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Kulonprogo melanda kawasan laguna Pantai Glagah

Harianjogja.com, KULONPROGO-Angin kencang merusak beberapa bangunan usaha warung makan dan kolam renang anak di wilayah Dusun Glagah, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (29/3/2016) dini hari.

Advertisement

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, nilai kerugian material diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Peristiwa itu terjadi di area Laguna Pantai Glagah pada sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, hujan yang turun sejak Senin (28/3/2016) malam tidak kunjung reda. “Saya sendiri di musala dekat warung. Dengar suara gemuruh karena angin kencang,” ungkap Surati, salah satu pemilik warung makan setempat, Selasa (29/3/2016).

Surati mengaku tidak berani keluar dari musala untuk sekedar mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia khawatir jika dirinya malah ikut terhempas atau terkena benda-benda yang terbawa angin.

Advertisement

Hanya saja, pintu musala dibiarkan tetap dalam kondisi terbuka agar dia bisa segera lari dan menyelematkan diri, misalnya jika angin kencang juga menyerang bangunan yang dijadikan tempat berlindung tersebut.

Menjelang subuh, Surati baru berani keluar dari musala. Dia memastikan warungnya selamat dan tidak mengalami kerusakan apapun. Namun, beberapa meter dari kapling usahanya, tampak beberapa bangunan yang rusak parah. Bagian atap rusak dan berserakan di tanah.

Beberapa pohon juga tumbang dan sebagian diantaranya menimpa bangunan. “Ada sebagian yang roboh. Asbesnya sudah pada lepas,” ujar warga Dusun Sidowayah, Desa Hargowilis, Kokap itu.

Advertisement

Kepala Desa Glagah, Agus Parmono mengatakan, bangunan yang rusak adalah milik warga Desa Glagah bernama Rumiyatin dan Dwi Windu Pancayati. Bangunan milik Rumiyatin bahkan tidak hanya berupa warung makan tapi juga dilengkapi fasilitas kolam renang anak.

“Kerugiannya kira-kira Rp15 juta sampai Rp20 juta. Dalam waktu dekat belum bisa beroperasi karena rusaknya sangat parah,” ucap Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif