SOLOPOS.COM - Warga Wonosari, Purwosaro, Girimulyo membersihkan rumah Paimin yang tertimpa material longsor pada Rabu (11/1/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Kulonprogo membuat kerusakan infrastruktur

Harianjogja.com, KULONPROGO-Belasan kerusakan ditimbulkan akibat cuaca buruk di sejumlah daerah di Kulonprogo nyaris sepekan terakhir. Terparah yakni kerusakan pada objek wisata Gua Kiskendo, Girimulyo dan saluran irigasi di Sentolo.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan terdapat paling tidak 16 titik kerusakan yang terjadi sejak Sabtu (7/1/2017) lalu akibat cuaca buruk.

Sejumlah lokasi tersebut telah ditangani oleh warga setempat dan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC). “Ada 2 lokasi yang kita anggap paling banyak kerugiannya dan belum terkondisikan,” jelasnya pada Rabu(11/1/2017).

Gua Kiskendo mengalami kerusakan pada pagar hingga 26 meter yang roboh akibat terkena hujan deras. Gusdi menerangkan jika aliran air datang dari sisi jalan yang kemudian menghantam pagar. Kerusakan ini dianggap membahayakan karena lokasinya yang merupakan objek wisata sehingga membahayakan wisatawan.

Terlebih lagi, curah hujan masih cukup tinggi sehingga membuat pagar sepanjang 100 meter tersebut. Gusdi mengatakan koordinasi telah dilakukan agar dinas terkait segera melakukan perbaikan.

Adapun, pagar tersebut berada di bawah kewenang Dinas Pariwisata DIY sedangkan jalannya merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo.

Sementara kerusakan di saluran irigasi sendiri hanya berkisar 15 meter. Namun, kerusakan ini dirasa akan memberi dampak besar pada 120 hektar lahan pertanian di sekitarnya. Jaringan irigasi ini juga menjadi kewenangan DPUPKP Kulonprogo sehingga perbaikan akan segera ditangani.

Sementara itu, jembatan di Dusun Klendrekan, Banjarsari, Samigaluh juga ambrol pasca diguyur hujan lebat sehari sebelumnya. Jembatan ini merupakan penghubung antara Dusun Klendrekan dan Waru sehingga menyebabkan warga terpaksa harus memutar sekitar 3 kilometer melalui jalur alternatif.

Selain itu, jembatan ini juga menjadi akses bagi warga yang akan menuju Kecamatan Samigaluh maupun pusat kabupaten. Surajio, warga setempat mengatakan jembatan ini juga berfungsi sebagai bendungan irigasi bagi puluhan hektar sawah milik warga setempat.

“Jembatannya retak diikuti suara berderak terus langsung amblas,” ujarnya.

Selain itu, tebing setinggi 10 meter dengan lebar 5 meter menimpa salah satu rumah warga yang berada di Wonosari, Purwosaro, Girimulyo pada Selasa (10/1/2017) siang. Akibatnya, tembok rumah warga bergeser sejauh 5 cm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya