BENCANA KULONPROGO : Tebing Longsor, Dua Rumah Terancam

Bencana Kulonprogo terjadi berupa tanah longsor

Harianjogja.com, KULONPROGO– Tebing setinggi 10 meter mengalami longsor dan mengancam dua rumah di Dusun Tompak, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo pada Rabu (1/2/2017) malam.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Warga setempat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.

Longsor mulai terjadi pada sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu, hujan yang turun sejak siang hari belum benar-benar reda. Kondisi itu diduga membuat kondisi tanah menjadi labil sehingga bergerak turun. “Hujannya lama dan ada angin kencang. Lalu ada suara gemruduk,” kata seorang korban longsor, Tukimin, Kamis (2/2/2017) pagi.

Tebing yang longsor merupakan bagian dari pekarangan rumah Tukimin. Saat kejadian, pria 61 tahun itu mengaku tengah berada di ruang tamu. Rumahnya memang tidak mengalami kerusakan.

Namun, dia merasa was-was dengan munculnya beberapa retakan di sekitar teras rumahnya. Dia takut jika sewaktu-waktu bagian itu ikut longsor.

Meski begitu, Tukimin tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah bersama keluarganya. “Tapi ya tadi malam enggak tidur karena khawatir,” ujar dia.

Kekhawatiran juga dirasakan Saridi, korban longsor lain di Tompak. Pasalnya, rumah Saridi tepat berada di bawah tebing yang longsor. Material longsor yang juga membawa sejumlah pohon mengenai kamar mandi dan kandang di bagian halaman belakang. Jaraknya yang tersisa antara longsoran dan rumahnya pun hanya sekitar dua meter.

Saridi sudah tidur sejak sebelum terjadi longsor. Namun, dia terbangun karena mendengar suara gemuruh dari luar rumah. Awalnya dia menengok bagian depan rumah tapi tidak menemukan apapun.

Dia kemudian mengecek bagian belakang dan melihat tanah yang bergerak turun. Untungnya, dia masih sempat mengevakuasi enam ekor kambing yang ada di dalam kandang sebelum bangunan itu rusak tertimbun longsor.