SOLOPOS.COM - Bencana longsor terjadi pada tebing setinggi 250 meter dan mengenai sebuah rumah di Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Selasa (17/1/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bencana Kulonprogo terkini berupa tanah longsor terjadi di Kokap

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bencana longsor terjadi pada tebing setinggi 250 meter dan mengenai sebuah rumah di Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Selasa (17/1/2017). Antisipasi longsor susulan, seluruh warga di RT 5 RW 2 Soropati mengungsi.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Berdasarkan informasi di lapangan, longsor terjadi pada Selasa sore sekitar pukul 14.30 WIB. Warga setempat memang sudah dibuat was-was dengan adanya retakan sepanjang 200 meter pada tebing. Tanda-tanda longsor kemudian semakin jelas terlihat saat hujan berlangsung sejak Selasa pagi hingga siang.

Seorang warga Soropati bernama Parjio mengaku sudah mengajak keluarganya mengungsi sejak sekitar pukul 12.00 WIB. Hal itu karena rumahnya tepat berada di bawah tebing yang sudah merekah.

“Saya pikir siang atau malam ini pasti bakal longsor. Jadi satu keluarga enam orang saya ungsikan. Lagi pada masak tapi saya suruh berhenti dan mengungsi saja ke rumah saudara,” kata Parjio, Rabu (18/1/2017).

Dugaan Parjio pun terbukti. Selang beberapa jam kemudian, tebing di atas rumahnya longsor. Material longsor terdiri atas tanah, batu-batuan, dan pohon-pohon tumbang dan mengenai rumah Parjio. Sisi belakang rumah rusak berat, mulai dari bagian dapur, kamar, hingga ruang tamu.

Kondisi paling parah terjadi pada dapur yang atap dan temboknya jebol sehingga kemasukan material longsor. “Pas kejadian itu cuma sekitar lima menit. Setelah itu ada susulan tapi enggak besar, cuma kecil-kecil,” ujar Parjio.

Rabu pagi, Parjio memindahkan sisa harta benda ke sebuah langgar yang berjarak beberapa meter dari rumahnya. Dia menyatakan belum tahu akan mengungsi sampai kapan karena longsor susulan masih rawan terjadi, terlebih jika hujan datang.

Parjio juga masih menunggu pengarahan dari pemerintah. Dia bersedia pindah jika memang lokasi rumahnya yang baru ditempati selama dua tahun itu memang tidak layak huni karena faktor keamanan. “Ini kemungkinan tidak bisa ditempati lagi. Paling nanti pindah ke bawah,” ucap Parjio.

Warga Soropati lainnya, Suwanto memaparkan, warga mulai mengungsi sejak dua hari sebelumnya karena bongkahan tanah sudah bergerak turun secara perlahan. Mereka mengungsi ke rumah kerabat. “Semalam satu RT kosong. Ada 28 rumah. Akses masuk juga ditutup, tinggal beberapa orang yang jaga-jaga,” kata Suwarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya