SOLOPOS.COM - Gunungan material di hullu Sungai Gendol. (Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Bencana Merapi pada musim hujan yakni banjir lahar harus diwaspadai

Harianjogja.com, SLEMAN-Sleman bagian utara diperkirakan mengalami hujan lebat seminggu ke depan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja memperkirakan hujan lebat akan disertai petir dan angin kencang. Hal yang perlu diwaspadai adalah banjir lahar dingin.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Koordinator Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Jogja, Joko Budiono, menyampaikan posisi tanah Sleman utara lebih tinggi dibanding kabupaten lain di DIY karena berada di kawasan Gunung Merapi.

Dataran tinggi berpotensi tinggi menjadi tempat pembentukan awan hujan. Prediksinya curah hujan berkisar 10 sampai 20 milimeter per jam. “Jika lebih dari 20 milimeter per jam bisa dikatakan ekstrem,” jelas Joko, Kamis (19/11/2015).

Hujan lebat juga disertai angin kencang dan petir yang dibawa dari awan hujan Cumulonimbus atau yang biasa dikenal awan CB. Salah satu bencana yang mengancam adalah banjir lahar hujan.

Pasalnya material erupsi Merapi 2010 masih terlihat menumpuk di beberapa titik, seperti di Kali Gendol tepatnya di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan.

Kades Kepuharjo, Heri Suprapto, sudah mengerahkan warganya untuk mewaspadai hujan lebat. Terutama bagi penambang pasir manual yang beroperasi di Kawasan Kali Gendol, ia meminta agar mereka mengevakuasi diri saat hujan turun. “Kalau turun hujan segeralah naik jangan nunggu lama-lama,” kata Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya