SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Masa kerja sama Java Reconstruction Fund (JRF) dengan pemerintah Indonesia berakhir di tahun ini. Pemerintah berjanji akan terus berusaha menyelesaikan rekonstruksi dan rehabilitasi Merapi.

Deputi Menteri Bappenas, Max Pohan menuturkan, JRF telah menangani sebagian dari tugas pemerintah dalam penanggulangan bencana alam.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

“Sudah seharusnya, hal-hal yang belum tertangani menjadi tugas pemerintah Indonesia,” ujarnya dalam jumpa pers Program Pemulihan Pascabencana JRF berakhir di Hotel Hyatt, Rabu (30/5).

Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas yang diterapkan JRF dapat menjadi pembelajaran bagi pemerintah dalam menangani persoalan kebencanaan.

Selama ini, papar dia, JRF memberikan bantuan melalui pendekatan tersebut, seperti, keterlibatan langsung dari masyarakat dalam pembangunan hunian untuk korban bencana, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan sebagainya.

Country Director World Bank, Stefan G Koeberle menuturkan, kerja sama JRF dibentuk enam tahun lalu untuk menanggapi gempa bumi yang melanda Jogja. Sejauh ini, sekitar US$94 juta sudah dikucurkan lembaga multi donor yang beranggotakan Uni Eropa, pemerintah Belanda, Inggris, Kanada, Denmark, Finlandia, serta Asian Development Bank, untuk membantu pembangunan kembali daerah yang terkena bencana di Jogja dan Jawa Tengah.

Terkait erupsi Merapi, ungkapnya, JRF memenuhi permohonan pemerintah dengan memberi tambahan pendanaan US$3,5 juta yang dialokasikan Rekompak untuk meningkatkan skala kegiatannya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya