SOLOPOS.COM - Bupati Sleman Sri Purnomo melakukan inspeksi terhadap peralatan penanggulangan bencana seperti penanganan pohon tumbang, peralatan, pemadam kebakaran, bolduser, perahu karet kendaraan pendukung truk, armada ambulans dan sebagainya, Minggu (23/10/2016) di lapangan Denggung. (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Sleman mengancam warganya sehingga warga harus waspada

Harianjogja.com, SLEMAN- Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Kunto Riyadi menerangkan, Sleman termasuk 136 kota di Indonesia yang memiliki indeks kebencanaan paling tinggi dengan skor 97.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

(Baca juga : INFO BENCANA : Sleman Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor)

Wilayah ini, memiliki tujuh ancaman bencana, mulai dari erupsi Gunung Merapi, banjir hujan lahar, gempa bumi, tanah longsor, angin kencang (puting beliung), kekeringan dan kebakaran.

“Selain angin ribut atau puting beliung, petir, banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai,” katanya, usai Upacara Apel Siaga Bencana yang diikuti oleh 1.200 personel dari berbagai unsur di lapangan Denggung, Minggu (23/10/2016).

Menurutnya, beberapa lokasi bencana sulit dipetakan akibat peningkatan pembangunan akhir-akhir ini. Begitu juga jenis bencana masih sukar diprediksi.

“Angin kencang dan sambaran petir itu susah dipetakan. Untuk itu, masyarakat lebih baik mengantisipasi ancaman bencana sedini mungkin. Lakukan hal-hal sederhana saja, misalnya memangkas pohon yang rindang, membersihkan selokan, dan sebagainya,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya