Jogja
Kamis, 2 Maret 2017 - 19:20 WIB

BENCANA SLEMAN : Hujan Seharian, Tebing Bekas Dikepras Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melakukan kerja bakti membersihkan sisa-sisa longsoran tebing di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem. (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Sleman terjadi berupa tanah longsor

Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Sleman pada Rabu (1/3/2017) pagi hingga sore hari menyebabkan sejumlah wilayah terdampak. Salah satunya yakni tebing longsor di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem.

Advertisement

Salah satu tebing di sisi jalan akses Dusun Turgo mengalami longsor yang cukup berdampak pada aktivitas warga pada waktu sore hari.

Kepala Dusun Turgo, Misran, 51, mengatakan bahwa longsor di titik tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu dikatakannya hujan mengguyur lokasi cukup deras dan dalam waktu yang lama.

“Hujan deras terjadi sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB, sorenya tebing langsung ambrol menutupi jalan sebagai jalur utama warga dusun disini,” kata dia, saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (2/3/2017).

Advertisement

Misran melanjutkan, seketika warga yang mengetahui kejadian segera melakukan kerja bakti untuk membersihkan pohon yang tumbang serta gundukan tanah yang menumpuk di jalan Tritis Turgo tersebut.

“Kami langsung turun tangan, menebang pohon daripada mengakibatkan longsor susulan. Yang penting akses jalan dapat dilalui,” ujarnya.

Hingga malam hari warga bergotong royong membersihkan reruntuhan tebing dengan mengerahkan tenaga sebanyak 80 hingga 100 orang kemudian dilanjutkan pada pagi harinya dengan bantuan tenaga Tagana, BPBD Sleman, serta sejumlah relawan.

Advertisement

Tebing setinggi 20 meter dan lebar 15 meter tersebut dahulunya memiliki riwayat pernah dikepras menggunakan alat berat pada tahun 2011 lalu untuk dimanfaatkan tanahnya.

Tanah digunakan untuk menambah material proses memperbaiki jalan Tritis Turgo yang rusak serta jembatan yang ambrol. Sehingga, longsor kali ini diperkirakan akibat riwayat tersebut yang membuat tanah menjadi labil.

Selain longsor, kata Misran hujan deras juga mengakibatkan rusaknya saluran air minum yang dibuat secara swadaya masyarakat. Putusnya saluran dikarenakan banjir  yang datang saat hujan turun terlampau deras

“Putusnya saluran air ini berdampak pada 200 KK dari 850 KK di Dusun Turgo,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif